BERITA SLEMAN - Pemerintah Sri Lanka menyatakan bangkrut setelah gagal membayar utang senilai 51 miliar dollar AS (sekitar Rp 764 trilliun) yang dipinjam dari luar negeri.
Krisis yang terjadi di Sri Lanka ini menyebabkan warganya sengsara.
Hal ini merupakan situasi terburuk yang pernah dialami Sri Lanka sejak kemerdekaannya pada 1948.
Di Sri Lanka, inflasi tercatat meroket 54,6% year-on-year (yoy), menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Baca Juga: Masih Emosi Menghadapi Anak, Yakin Sudah Kenal dengan Anakmu? Simak Tips Parenting Berikut Ini
Tingginya inflasi berawal dari pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) melanda serta adanya isu geopolitik perang antara Rusia dan Ukraina.
Dampak tersebut tidak banyak dirasakan negara Sri Lanka saja, sekitar 1,6 miliar orang di 94 negara menghadapi setidaknya satu dimensi krisis pangan, energi, dan sistem keuangan.
Sementara terdapat setidaknya 25 negara di dunia yang terancam bangkrut.
Daftar tersebut terungkap dalam sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga kajian ekonomi, Visual Capitalist.