Mengapa Setiap Pro-player Memerlukan Kondisi Mental dan Fisik Optimal? Berikut Ulasanya

- 7 Juni 2023, 16:57 WIB
Bangduk membagikan tips jadi pemain pro player Mobile Legends: Bang Bang
Bangduk membagikan tips jadi pemain pro player Mobile Legends: Bang Bang /ANTARA/Adimas Raditya

Berita Sleman - Saat ini E-Sports sangat populer pada generasi Gen Z dan milenial, E-Sport adalah area baru dalam budaya permainan, dan mulai menjadi salah satu bagian yang penting dan populer dari komunitas game online, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Saat ini game online telah menjadi pilihan karir di dunia game kompetitif bagi sebagian besar pemain.

Mobile Legends: Bang Bang, atau yang biasa disebut ML atau MLBB, merupakan game mobile multiplayer online battle arena (MOBA) yang dirancang untuk ponsel serta dikembangkan dan diterbitkan oleh Moonton, anak perusahaan ByteDance. Dirilis pada tahun 2016, game online ini semakin populer di seluruh dunia,yang paling menonjol yaitu di Asia Tenggara, dan sejak saat itu telah melampaui 1 miliar unduhan, dengan pemain bulanan puncak hingga 100 juta.

Baca Juga: Dampak Maraknya Budaya Thrifting di Kalangan Mahasiswa

Game ini gratis untuk dimainkan dan hanya menukar uang dengan diamond untuk pembelian dalam game seperti karakter dan skin. Setiap pemain dapat memilih dan mengontrol karakter setiap karakter, yang disebut "Hero", dengan kemampuan dan sifat yang unik. Terdapat 6 role yang digunakan untuk menentukan tujuan utama hero: “Tank”, “Marksman”, “Assassin”, “Fighter”, “Mage”, dan“Support”. Role yang dimainkan tersebut menentukan tanggung jawab setiap pemain dalam tim.

Moonton telah debut di kancah E-Sports dengan membuat beberapa turnamen regional yang dijuluki sebagai Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) di Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Timur Tengah serta Afrika Utara yang berfungsi sebagai kualifikasi untuk kejuaraan Dunia Mobile Legends di mana total 15 negara, termasuk Jepang, Rusia, Brazil, dan Amerika Serikat, telah berpartisipasi sejauh ini.

Game ini dipilih menjadi salah satunya untuk perebutan medali pertama kompetisi E-Sports di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2019 yang diadakan di Filipina. Di Indonesia telah ada beberapa tim E-Sports besar yang sudah banyak memenangkan kompetisi nasional maupun internasional, antara lain EVOS, RRQ, ONIC, BTR dan masih banyak lagi tim unggulan dari Indonesia. Prestasi yang berhasil ditorehkan oleh Indonesia yaitu pada MSC (Mobile Legends : Bang Bang South Asian Cup) pada tahun 2019 menduduki peringkat pertama, dan mendapatkan runner up pada MSC 2022. Prestasi lain Indonesia yaitu menjadi juara Mobile Legends M1 World Championship pada tahun 2019.
 

Berbagai ajang turnamen dalam skala nasional dan internasional banyak memotivasi para atlet E-Sports Mobile Legends untuk berkompetisi di ajang yang lebih tinggi. Kini banyak remaja yang sangat ingin untuk bergabung tim profesional dan bisa berpartisipasi pada turnamen MPL. Sehingga hal itu membuat regenerasi pemain pun berputar dengan cepat. Pada saat pergantian musim, selalu ada beberapa player baru yang mengancam menggantikan player lama ketika player lama sedang mengalami penurunan game-play. Hal itu memicu player lama agar berjuang lebih keras lebih dari sebelumnya.

Untuk melaju dalam tingkat kompetisi yang lebih tinggi para atlet E-Sports selain membutuhkan intensitas latihan yang tinggi mereka perlu mengasah skill individu dengan bermain sendiri dan juga mereka masih melakukan streaming. Kegiatan dengan intensitas yang padat tersebut membuat para atlet E-Sports Mobile Legends dalam posisi duduk yang lama dan waktu mereka menghadap layar juga lama, yang membuat aktivitas fisik mereka menurun.

Rutinitas harian setiap pro-player yang cukup padat dapat menimbulkan dampak negatif pada pro-player itu sendiri dalam beberapa aspek.Demi mencapai dan mempertahankan kinerja yang maksimal, serta mengurangi risiko yang mungkin terjadi, baik dalam aspek fisik maupun mental maka perlu memprioritaskan kesehatan setiap pro-player. Para pro-player harus terus berlatih untuk mencapai atau mempertahankan keterampilan mereka baik secara personal maupun tim.

Game merupakan stressor yang sama seperti jenis stres lainnya, apabila terlalu banyak dapat membahayakan. Banyak pro-player percaya bahwa mereka harus bekerja keras untuk meningkatkan dan mencapai kinerja puncak apalagi regenerasi yang terjadi pada atlet profesional mlbb sangat cepat, namun pendekatan ini tidak efisien dan dapat menyebabkan kinerja yang buruk dan masalah kesehatan. Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa periodisasi latihan dibutuhkan dalam E-Sports untuk mencapai kesuksesan jangka panjang serta mengurangi risiko cedera dan kelelahan dengan cara sistematis dari rejimen pelatihan pemain.

Tuntutan fisik dan mental sebagai atlet profesional serupa dengan yang ditemukan dalam olahraga tradisional, seperti detak jantung yang tinggi dan tingkat stres selama kompetisi. Sering bertanding dalam kompetisi, jam latihan yang panjang, dan keseimbangan dinamika tim dapat membahayakan dan menghambat pertumbuhan pemain tanpa istirahat yang cukup. Terlalu banyak stres yang disebabkan karena memonopoli diri bermain game agar tidak gugur dalam persaingan sehingga mengorbankan jam istirahat dapat menyebabkan kinerja yang buruk, cedera, dan burnout (kelelahan emosional, fisik, dan mental), yang tentunya tidak baik bagi kesehatan fisik maupun mental pro-player.

Langga dari tim ONIC (Indonesia) dalam wawancara dengan VOA (Wicaksana & Widyastuti, 2019) menjelaskan bahwa latihan rutinnya biasa dimulai dari jam delapan malam hingga jam satu pagi. Karena penyesuaian jam latihan, kebanyakan pro player sudah terbiasa untuk tidur di pagi hari dan baru terbangun di siang hari. Jumlah waktu yang dihabiskan pemain E-Sports untuk duduk pada saat bermain game memiliki potensi konsekuensi negatif, termasuk peningkatan risiko cedera dan penyakit kronis. Namun hingga saat ini, tidak ada bukti empiris tentang apakah profesional pemain E-Sports lebih atau kurang aktif secara fisik daripada populasi umum.

Durasi tidur memiliki peranan penting untuk performa atlet, pemulihan pasca latihan, suasana hati, dan performa dalam bertanding . Kualitas tidur yang buruk (terlalu banyak atau terlalu sedikit) telah terbukti menjadi faktor risiko obesitas, diabetes, penyakit cardiovascular, depresi, dan kematian. Selain itu, ditemukan juga bahwa orang yang akan tidur dan kemudian bangun lalu hanya menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur, memiliki kualitas tidur yang lebih rendah.

Dampak dari gangguan ini juga sangat mempengaruhi kualitas tidur pada atlet saat ini. Kekurangan dan gangguan tidur mengakibatkan penurunan performa pada atlet , terganggunya proses pemulihan , dan meningkatkan risiko cedera. Selain menginformasikan kepada para pemain E-Sports tentang dampak kesehatan dari gaya hidup menetap, maka perlu adanya program latihan yang dapat merenungkan signifikansinya dalam kebijakan aktivitas fisik dan batasan waktu dalam penggunaan media elektronik.

Risiko cedera sangat mungkin terjadi ketika tidak adanya menu latihan fisik selama satu hingga dua jam setiap minggunya untuk mengimbangi kesehatan fisik para atletnya. Tim mlbb profesional pastinya perlu memiliki physical coach yang bertugas untuk membimbing para atletnya dalam meningkatkan ketahanan, fokus, dan mental.

Karena ada beberapa pemain profesional yang bahkan dari tim besar sekalipun terpaksa rehat dari aktivitas tim karena kondisi fisiknya. Kedua player itu merupakan player yang keberadaannya tidak dapat diabaikan oleh komunitas MLBB. Bisa dibilang pemain panutan yang sangat menginspirasi dalam munculnya atlet-atlet baru. Keduanya sudah sangat sering memenangkan turnamen namun terpaksa berhenti ditengah perjalanan karir nya karena cedera pada tangan nya. Dan memperhatikan mental para atlet pun tak kalah penting karena komunitas E-Sports yang semakin besar juga menekan para atlet untuk tetap pada kondisi prima. Dan apabila mengalami penurunan game-play atau kalahnya suatu tim pasti akan mendapatkan tekanan yang sangat tinggi.

Kesehatan pro-player menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dengan serius demi mencapai dan mempertahankan performance tetap konsisten dan juga setiap pro-player dapat meminimalisir terjadinya cedera, serta mengurangi risiko yang mungkin terjadi, baik dalam aspek kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Dalam hal ini, Kesehatan mental adalah hal yang penting karena merupakan bagian penting dari kehidupan dan mempengaruhi pikiran, perilaku, dan emosi.

Menjadi sehat secara emosional dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam kegiatan-kegiatan. Hal ini memiliki peran penting dalam kesehatan suatu hubungan, dan memungkinkan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam hidup dan dapat mengatasi kesulitan dengan baik. perlu diketahui, hingga kini sebagian besar tim sudah mefasilitasi setiap atlet untuk aktivitas fisiknya seperti gym.Dan sudah saatnya setiap tim profesional perlu memiliki physical coach yang bertugas untuk membimbing para atletnya dalam meningkatkan ketahanan, fokus, dan mental. ***

Editor: Nidaul Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x