Ancaman Mematikan: Bahaya Penyakit Antraks bagi Manusia dan Sapi

- 7 Juli 2023, 09:27 WIB
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak, Banten, awasi kesehatan hewan ternak, untuk cegah penularan penyakit antraks.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak, Banten, awasi kesehatan hewan ternak, untuk cegah penularan penyakit antraks. /Foto: Antara/Mansyur/

Berita Sleman - Penyakit antraks telah menjadi perhatian serius dalam bidang kesehatan manusia dan hewan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri berbahaya yang dapat menyerang manusia dan hewan, terutama sapi.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu penyakit antraks, faktor risiko yang terkait, gejala yang harus diwaspadai, serta tindakan pencegahan yang perlu diambil untuk melindungi manusia dan hewan dari ancaman mematikan ini.

Baca Juga: Peran Media Sosial dalam Membentuk Opini Politik Masyarakat Indonesia

Apa itu Penyakit Antraks?

Penyakit antraks, atau dikenal juga sebagai "penyakit karung", disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis. Bakteri ini menghasilkan spora yang dapat bertahan lama dalam tanah dan bahan organik. Antraks dapat menyerang manusia dan hewan melalui paparan langsung atau tidak langsung terhadap spora ini. Penyakit ini dapat memiliki bentuk yang berbeda, termasuk antraks kulit, paru-paru, dan usus.

Faktor Risiko dan Penyebaran Penyakit Antraks:

a. Manusia: Manusia dapat terpapar spora antraks melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, produk hewan yang terkontaminasi, atau lingkungan yang tercemar. Faktor risiko tambahan meliputi pekerja di sektor pertanian, peternakan, atau industri kulit, serta individu yang tinggal atau bekerja di daerah yang terkena wabah antraks.

b. Sapi: Sapi adalah salah satu hewan yang paling rentan terhadap infeksi antraks. Mereka dapat terinfeksi dengan mengonsumsi tanaman atau air yang terkontaminasi spora antraks, atau melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Gejala Penyakit Antraks pada Manusia:
a. Antraks Kulit: Gejala antraks kulit meliputi munculnya lesi atau bisul pada kulit yang terinfeksi, biasanya disertai dengan rasa gatal atau nyeri. Lesi ini kemudian berkembang menjadi keropeng yang terlihat hitam atau kebiruan.
b. Antraks Paru-paru: Gejala antraks paru-paru mirip dengan gejala flu biasa, termasuk demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, dan kelelahan yang berat. Kondisi ini dapat berkembang dengan cepat dan berpotensi mematikan.

c. Antraks Usus: Gejala antraks usus meliputi demam, mual, muntah, diare berdarah, dan nyeri perut yang parah. Infeksi ini dapat menyerang sistem pencernaan dan berpotensi mengancam kehidupan.

Bahaya Antraks bagi Sapi:
Antraks juga merupakan ancaman serius bagi populasi sapi. Sapi yang terinfeksi antraks dapat mengalami kematian yang cepat dan mendadak. Gejala pada sapi meliputi demam tinggi, kelemahan, sulit bernapas, dan pendarahan di dalam tubuh. Kehadiran antraks pada peternakan dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi peternak.

Pencegahan Penyakit Antraks:
a. Vaksinasi: Vaksinasi terhadap antraks merupakan tindakan pencegahan yang penting, terutama bagi hewan ternak seperti sapi. Vaksinasi secara rutin dapat membantu melindungi hewan dari penyakit ini.

b. Higienis Lingkungan: Menerapkan praktik kebersihan yang baik di sekitar hewan dan manusia sangat penting. Pengolahan dan pemusnahan yang tepat terhadap hewan yang mati karena antraks juga harus dilakukan.

c. Perlindungan Diri: Orang yang bekerja dengan hewan atau bahan yang berpotensi terkontaminasi antraks harus menggunakan peralatan pelindung diri yang sesuai, seperti masker dan sarung tangan.

Penanganan Kasus Antraks:
Kasus antraks pada manusia dan hewan harus segera dilaporkan ke otoritas kesehatan setempat. Penanganan yang cepat dan tepat termasuk diagnosis dini, pengobatan dengan antibiotik yang tepat, dan karantina hewan yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.***

Editor: Nidaul Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x