Ledakan pada hari Sabtu di jembatan di atas Selat Kerch, rute pasokan utama untuk pasukan Moskow di Ukraina selatan, telah memicu pesan gembira dari pejabat Ukraina tetapi tidak ada klaim tanggung jawab.
Jembatan ini juga merupakan arteri utama untuk pelabuhan Sevastopol, di mana armada Laut Hitam Rusia bermarkas.
Baca Juga: Dianggap Distorsi Sejarah Perang Vietnem, Berikut Klarifikasi Produser Drama Korea Little Women
Kerusakan jembatan, yang telah menjadi simbol yang mengesankan dari pencaplokan semenanjung Krimea oleh Rusia, terjadi di tengah kekalahan medan perang bagi Rusia.
Itu juga terjadi pada saat kekhawatiran meningkat bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir setelah Putin dalam beberapa pekan terakhir berulang kali memperingatkan Barat bahwa setiap serangan terhadap Rusia dapat memicu respons nuklir.
Pada hari Minggu, Putin bertemu Alexander Bastrykin, kepala Komite Investigasi Rusia, yang mempresentasikan temuan penyelidikan tentang apa yang dia katakan sebagai ledakan kendaraan hari Sabtu dan kebakaran berikutnya di jembatan.
Baca Juga: Konser Justin Bieber di Jakarta Resmi Ditunda, Promotor Beri Opsi Refund Tiket
Berbicara di depan kamera, Bastrykin mengatakan para penyelidik telah menetapkan rute yang dilalui kendaraan itu dan orang-orang yang terlibat dalam pergerakannya.
Dia mengatakan bahwa itu telah melalui Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara dan wilayah Krasnodar Rusia sebelum tiba di jembatan. Di antara mereka yang membantu persiapan layanan khusus Ukraina adalah "warga Rusia dan negara asing," tambah Bastrykin.***(Alza Ahdira/ Pikiran Rakyat)