Bacaan Doa Iftitah: Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

- 20 Maret 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi sajadah sebagai alat untuk melaksanakan sholat.
Ilustrasi sajadah sebagai alat untuk melaksanakan sholat. /Pexels.com/Arif Syuhada

BERITA SLEMAN - Bacaan doa iftitah. Membaca iftitah dalam solat hukumnya sunnah.

Bersumber dari hadis-hadis sahih, Rasulullah mengamalkan bacaan-bacaan doa iftitah di dalam solatnya dan ternyata lebih dari dua yang selama ini sering kita dengar.

Ada bacaan doa ifitiah yang cukup panjang ada pula yang pendek, inti dari doanya tetap sama sebagai pujian kepada Allah SWT serta memuliakan dan menyanjung-Nya.

Baca Juga: Penuh Berkah dan Kebahagiaan Lima Shio Ini Dipastikan Hoki, Ramalan Shio Besok 20 Maret 2021

Berikut beberapa doa iftitah yang diajarkan Rasulullah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Doa iftitah dalam hadis yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Doa ini Rasul baca ketika melaksanakan solat malam serta dianjurkan baca dalam solat fardhu

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ ، إِنَّ صَلَاتِي ، وَنُسُكِي ، وَمَحْيَايَ ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ، لَا شَرِيكَ لَهُ ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي ، وَأَنَا عَبْدُكَ ، ظَلَمْتُ نَفْسِي ، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا ، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Allahuakbar wajahtu wajhiya lilladzii fathorossama waa ti wal ardho hanii famuslimau wamaa ana minal musrikin, inna sholati wanusuki wamahyaya wa mamaatii lillahirobbil ‘alamiina laa syarikalahu wabidza lika umirtu wa anaa awwalulmuslimiin, allahumma antal maliku laa ilaa hailla anta rabbii wa ana ‘abduka, dzalamtu nafsii wa’taraftu bidzanbii, faghfirlii dzunuubii jamii’an innahu laa yaghfirudz dzunuba illaa anta, wahdinii liahsanil akhlaq laa yahdii liahsanihaa illa anta, washrif ‘anni sayyiatihaa laa yashrifu ‘annii sayyi’atiha illa anta, labbaika wa sa’dayka wal khair kulluhu fii yadik, wasy syarru laisa ilaika anaa bika wa ilaika tabarakta wa ta’aalaita, astaghfiruka wa atubu ilaika

Artinya: "Saya hadapkan wajahku pada Dzat yang Maha Menciptakan langit serta bumi sebagai seorang muslim yang ikhlas dan aku bukanlah termasuk dari golongan orang-orang musyrik. Sungguh shalatku dan sembelihanku dan hidupku serta matiku, hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tiada sekutu untuk-Nya. Oleh sebab itu saya patuh pada perintah-perinyah Nya, dan saya termasuk dari golongan orang-orang yang aku berserah diri. Ya Rabb, Engkaulah Dzat yang Maha Penguasa."

"Tiada Tuhan selain engkau Tuhanku, dan aku hamba-Mu, aku telah zalim dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah semua dosaku karena sesungguhnya tidak ada yang mampu memberi ampun kecuali Engkau, jauhkan dariku keburukan karena tidak ada yang mempu menjauhkannya kecuali Engkau,semua kebahagiaan dan kebaikan semua berada pada tanganMu dan keburukan bukan karena-Mu, hanya pada-Mu aku berharap dan berserah, Maha Baik dan Maha Mulia Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat pada-Mu" (HR. Muslim&Nasai).

2. Doa iftitah yang diriwayatkan Abu Hurairah. Rasululullah membacanya ketika solat fardhu

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ ، وَالثَّلْجِ ، وَالبَرَدِ

Allahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’id bainal masyriqi wal maghribi, allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqast staubul abyadhu minad danasi, Allahumaghsil khataayaaya bil maa’i wastalji wal bardi.

Artinya: "Wahai Allah jauhkankanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju butih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air dingin" (HR. Bukhari&Muslim).

3. Doa iftitah dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah ra, Rasulullah membaca dalam shalat sunah dan fardhu

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ

Subhaanaka allahumma wa bihamdika, wa tabaarak ismuka wa ta’aalaa hubbuka wa laa ilaaha ghairuka

Artinya: "Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau" (HR. Abu Daud&Tirmizi).

4. Doa iftitah dalam riwayat Aisyah ra di mana Rasulullah membacanya saat shalat malam namun tetap dianjurkan dibaca dalam shalat fardhu

اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ ، وَمِيكَائِيلَ ، وَإِسْرَافِيلَ ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ ، فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Alahumma robba jabraa illa, wa minkaa ila, wa isroo fiila , fathirossamaa wa ti wal ardi, ‘alimal ghoibi wasyahaa daa ti, anta tahkumu baina ‘abaa dika fii maa kaa nuu man tasyaa u ilaa shiroo thi mustaqiimi.

Artinya : ” Ya Allah, Tuhannya malaikat Jibril, Malaikat Mikail, dan Malaikat Israfil. Yang menciptakan langit serta bumi. Yang maha mengetahui sesuatau yang ghaib dan juga yang nampak. Engkaulah hakim di antara hamba-hamba-Mu dalam hal-hal yang mereka perselisihkan. Berilah petunjukmu padaku akan kebenaran mengenai apa yang diperselisihkan, dengan izin-Mu. Sungguh Engkaulah Dzat yang maha memberi petunjuk menuju jalan yang lurus, untuk siapa saja yang Engkau kehendaki”. (HR. Muslim).

5. Doa iftitah dalam riwayat Anas bin Malik, suatu ketika ada seorang lelaki masuk shaf dengan nafas memburu, kemudian membaca iftitah berikut ini

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

Alhamdulillah hamdan kastiran thayyiban mubarakan fiihi

Artinya: "Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah di dalamnya"

Ketika usai shalat, Rasul bertanya siapa yang membaca kalimat tersebut, kemudian berkata, “sungguh aku melihat ada dua belas malaikat berebut mencatatnya.”(HR. MUslim & Nasai)

Itulah lima ragam bacaan doa iftitah yang pernah Rasulullah amalkan dan bisa kita pelajari melalui hadis-hadis sahih.***

 

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah