Fenomena Flexing Semakin Menghawatirkan: Perluasan Dampak Negatif di Era Media Sosial

- 6 Juli 2023, 19:54 WIB
Threads, media sosial baru dari Instagram yang mirip Twitter, cek cara login Threads.*
Threads, media sosial baru dari Instagram yang mirip Twitter, cek cara login Threads.* /Portal Purwokerto/Thread


Berita Sleman - Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern kita.

Namun, di balik keuntungan dan kegembiraan yang ditawarkan oleh platform-platform tersebut, ada fenomena yang semakin mengkhawatirkan yang dikenal sebagai "flexing".

Baca Juga: Merawat Cinta Kepada Manusia: Panduan Menjaga Hubungan yang Bermakna

Flexing merujuk pada perilaku di mana seseorang secara berlebihan memamerkan kekayaan materi, prestasi, atau gaya hidup yang luar biasa melalui unggahan di media sosial. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena flexing yang semakin menghawatirkan dan dampak negatifnya di era media sosial.

Tekanan Psikologis:

Flexing di media sosial telah menciptakan tekanan psikologis yang besar pada pengguna. Dengan melihat kehidupan glamor dan mewah yang dipamerkan orang lain, orang seringkali merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri dan merasa perlu untuk membandingkan diri dengan standar yang tidak realistis. Ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kecemasan, dan depresi.

Perilaku Konsumtif:

Flexing cenderung mendorong perilaku konsumtif yang berlebihan. Pengguna media sosial cenderung tergoda untuk membeli barang-barang mahal dan mewah hanya untuk memamerkan kekayaan mereka. Hal ini dapat menyebabkan hutang yang berlebihan, ketidakstabilan keuangan, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Ketidakseimbangan Nilai:
Fokus yang berlebihan pada kekayaan materi dan penampilan fisik dalam flexing mengaburkan nilai-nilai yang lebih penting dalam kehidupan, seperti hubungan pribadi yang sehat, kebahagiaan batin, dan pertumbuhan pribadi. Ketika individu terus-menerus memperhatikan dan membandingkan diri mereka dengan pencapaian material orang lain, hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kesenjangan Sosial:
Flexing dapat memperlebar kesenjangan sosial antara individu yang mampu secara finansial dan mereka yang kurang mampu. Unggahan yang memamerkan gaya hidup mewah dapat menghasilkan rasa ketidakadilan dan ketidakpuasan di kalangan mereka yang merasa tertinggal secara ekonomi. Hal ini dapat memperburuk ketegangan sosial dan merusak kohesi sosial di masyarakat.

Ketidakautentikan:
Flexing juga sering kali melibatkan pencitraan yang tidak autentik di media sosial. Orang-orang dapat dengan mudah menciptakan citra yang sempurna dan glamor di media sosial, yang tidak selalu mencerminkan kehidupan sebenarnya. Ini dapat menyesatkan pengguna lainnya dan menghasilkan pemahaman yang salah tentang kehidupan dan kebahagiaan.***

Editor: Nidaul Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x