BERITA SLEMAN - Selain gelar sebagai kota pendidikan, Yogyakarta juga menjadi salah satu destinasi wisata tersibuk di Indonesia.
Beragam daya tarik seperti kuliner dan budaya lokal menjadikan DI Yogyakarta sebagai tujuan yang selalu menarik bagi wisatawan.
Namun hal tersebut sempat menjadi kendala selama masa pandemi Covid-19 yang juga mendera sektor wisata di kawasan DI Yogyakarta.
Baca Juga: Jokowi Panggil Sejumlah Pejabat, Said Didu: Berhubungan dengan Pengembangan dan Penataan Angkutan
Kondisi terburuk terjadi pada 2021 yang mencatatkan tidak adanya wisatawan mancanegara yang datang ke DI Yogyakarta.
Namun situasi tersebut perlahan membaik dengan kembali terbukanya lalu lintas wisatawan ke kawasan DI Yogyakarta.
Dikutip BERITA SLEMAN dari BPS, tercatat lebih dari 3.000 pelancong mancanegara berkunjung ke wilayah DI Yogyakarta di tahun 2022.
Baca Juga: Update Piala Dunia 2022: Ulasan Negara Peserta Grup A dan Potensi Pemuncak Klasemen
Catatan tersebut terekam BPS antara Januari hingga September 2022. Oleh karena itu, catatan positif tersebut masih dapat berkembang hingga pergantian tahun 2023 mendatang.
Uniknya, lebih dari 60% wisatawan tersebut berasal dari negeri Jiran, Malaysia.
Tercatat 2.016 orang pelancong asal Malaysia berkunjung ke DI Yogyakarta dalam periode tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Sudah Dihapus dengan Mudah
Jumlah tersebut tentu belum terhitung dengan mahasiswa dan pelajar yang menetap di wilayah DI Yogyakarta untuk menempuh pendidikan.
Catatan tersebut hanya merekam data wisatawan mancanegara yang keluar-masuk di tahun 2022 saja.
Hal tersebut menjadi catatan yang sangat baik bagi pemulihan sektor wisata di kawasan DI Yogyakarta.
Baca Juga: Beri Tarif 8 dolar AS untuk Pemilik Akun Centang Biru Twitter, Begini Kata Elon Musk
Hingga November 2022, wilayah DI Yogyakarta telah melakukan sejumlah pemulihan dari situasi pandemi Covid-19.
Mayoritas masyarakat telah menerima program vaksinasi. Selain itu, sejumlah usaha di kawasan DIY juga mendapat berbagai dukungan termasuk suntikan modal usaha selama pandemi. ***