Sepulangnya dari Jerman, Alexei ditangkap atas dugaan melanggar syarat pembebasan bersyaratnya dengan tidak melaporkan pertemuan dengan penegak hukum ketika memulihkan diri di Jerman.
Navalny sendiri menuduh otoritas Rusia yang membuat dirinya keracunan.
Baca Juga: Jangan Lewatkan, Sinema India Uttaran dan Nazar di Jadwal Acara ANTV hari ini Selasa 2 Februari 2021
Alexei Navalny (44) merupakan seorang penyelidik antikorupsi yang paling dikenal dalam kritikannya terhadap Presiden Putin.
Ia ditangkap pada 17 Januari 2021 setelah kembali dari Jerman, yang menghabiskan lima bulan waktunya untuk memulihkan diri dari keracunan zat saraf.
"AS mengutuk penggunaan taktik keras yang terus-menerus terhadap pengunjuk rasa damai dan jurnalis oleh otoritas Rusia selama minggu kedua berturut-turut," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di akun Twitternya.
Dilansir Berita Sleman dari Pikiran Rakyat, Selasa, 2 Februari 2021 dalam artikel berjudul "Ramai-Ramai Teriakkan Slogan 'Presiden Vladimir Putin Mundur', 5.000 Warga Rusia Ditangkap", Amerika Serikat mendesak Rusia untuk membebaskan Navalny dan mengkritik tindakan keras terhadap protes.
Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menolak seruan Blinken, dengan menyebut 'campur tangan kasar dalam urusan dalam negeri Rusia' dan menuduh Washington berusaha mengguncang situasi di negara itu dengan mendukung protes.***(julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)