UNICEF Mengungkapkan Bahwa 70% Air Minum di Indonesia Tercemar Tinja

- 20 Oktober 2022, 21:35 WIB
botol air mineral kaca
botol air mineral kaca /congerdesign/4049images/Pixabay

BERITA SLEMAN - United Nation Children's Fund (UNICEF) Indonesia mengungkapkan bahwa sekitar 70% air minum di Indonesia tercemar tinja yang dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh.

Tinja mengandung banyak bakteri seperti E-Coli yang jika berlebihan di dalam usus bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, dan bahkan mampu menyebabkan kematian.

Terkait kasus pencemaran air minum ini, berdasar pada penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengambil sampel air minum dari puluhan ribu rumah tangga di Indonesia.

Baca Juga: Kemenkes Temukan 3 Bahan Berbahaya pada Obat yang Dikonsumsi Anak Pengidap Gagal Ginjal Akut

Dilansir dari Pikiranrakyat.com dengan judul berita UNICEF:70 Persen Air Minum di Indonesia Tercemar Tinja bahwa "Aduh ini sebenernya kalau cerita ini agak menyedihkan, karena ternyata ceritanya betul, studinya dari Kementerian Kesehatan yang dilakukan untuk mengukur kualitas air minum di Indonesia di sekitar 25.000 rumah tangga di Indonesia di 34 Provinsi," tutur Water Sanitation and Hygiene (WASH) Specialist UNICEF Indonesia, Maraita Listyasari dalam konferensi pers pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Spesialis Air, Sanitasi, dan Kebersihan UNICEF tersebut juga menyebutkan bahwa hampir 80 persen rumah tangga sudah memiliki toilet dan jamban. Hanya saja, cuma 7 persen dari rumah tangga yang mengolah tinjanya dengan aman.

Sehingga limbah tinja tersebut dapat kembali ke tanah ataupun lingkungan di sekitarnya tanpa menimbulkan pencemaran baru. Inilah yang menyebabkan air minum atau air tanah di Indonesia tercemar limbah tinja.

Baca Juga: Kemenkes Buka Suara Terkait Daftar Paracetamol Berbahaya yang Beredar di Media Sosial

Hal ini dapat dicegah dengan menerapkan sistem toilet dan pemipaan yang standar. Misalnya setiap toilet atau jamban harus mempunyai septictank yang terspesifikasi standar untuk penyimpanan dan pengolahan tinja.

Halaman:

Editor: Putu Ayu Amita Sari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah