Masih Emosi Menghadapi Anak, Yakin Sudah Kenal dengan Anakmu? Simak Tips Parenting Berikut Ini

2 Agustus 2022, 19:37 WIB
Orang tua perlu sadar agar di masa depan tidak menerapkan strict parents atau tiger parenting dalam mengasuh anaknya /pixabay/2081671/24 images

BERITA SLEMAN - Saat ini banyak permasalahan antara anak dengan orang tua.

Ini dikarenakan orang tua yang belum mampu mengendalikan emosi mereka khususnya menghadapi anak balita.

Emosi tak hanya dimiliki orang dewasa, anak-anak pun memiliki emosi bahkan bisa meledak-ledak dan tidak terkontrol.

Cirinya antara lain menangis sambil berteriak atau menjerit, memukul, menendang, dan berguling di lantai.

Baca Juga: Lirik Lagu Ready for Love-BLACKPINK X PUBG Mobile, Beserta Terjemahannya

Termasuk menggertakkan gigi saat anak tersebut sedang emosi.

Hal ini pun terkadang yang membuat emosi sang orang tua yang seharusnya menenangkan anak.

Tentu saja, anak tersebut perlu dibantu mengelola emosinya sedari dini.

Sebab, jika dibiarkan, bisa jadi ia punya kepribadian pemarah saat dewasa kelak.

Baca Juga: Seol In Ah Pemeran “Bussines Proposal” Menyapa Penggemar Di Indonesia dan Enggan Balik Ke Korea

Jika Anda punya anak yang emosinya meledak-ledak, tidak usah sedih dan berkecil hati.

Berikut lima cara menangani emosi dan perasaan anak menurut buku Seni Berbicara Pada Anak, Panduan Mendidik Anak Tanpa Ngegas karya Adele Faber dan Elaine Mazlish.

1.Akui perasaan dengan kata-kata

  • Kamu sudah menunggu waktu bermain, sayang sekali!, atau
  • Kamu pasti kesal kalau rel kereta ini hancur berantakan.

2. Akui perasaan dengan tulisan

  • Oh tidak! Kita tidak punya bahan yang kita perlukan! Ayo kita buat daftarnya dulu!, atau
  • Kamu betul-betul menginginkan satu set Lego bawah air itu ya? Ayo, tuliskan itu di daftar keinginanmu.

Baca Juga: Beras Bantuan Khusus Presiden Ditemukan Tertimbun di Wilayah Depok

3. Akui perasaan dengan seni

  • Kamu tampak sedih, (Gambarkan orang dengan air mata besar, Anda juga bisa menawarkan pensil atau krayon kepadanya)
  • Kamu sejarah ini rupanya, (Buatlah garis-garis marah atau sobek-sobek/remas-remas kertas.

4. Gambarkan dengan fantasi yang tidak realistis

  •  Seandainya saja kita punya waktu sejuta miliar jam lagi untuk bermain,

5.Akui perasaan dengan perhatian (yang hampir) tanpa suara

  • Wah,
  • Hmm,
  • Oh,
  • Huh

Baca Juga: Trending di Youtube Musik, Berikut Lirik Lagu Munafik-Ziva Magnolya

Poin penting dalam hal ini yaitu, semua perasaan bisa diterima, sebagian tindakan harus dibatasi, duduklah di atas kata 'tetapi' ganti dengan 'Masalahnya adalah...' atau 'Meski kamu tahu...'.

Penuhilah emosinya dan bersikaplah dramatis, dan terakhir adalah berhenti untuk bertanya kepada anak yang sedang kesal.

Saat perasaan anak-anak tidak baik, mereka tidak bisa berperilaku baik.***

 

Editor: Nidaul Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler