Satu dari Dua Orang di Dunia Kehilangan Pendapatan Karena Pandemi Covid-19, Menurut Penelitian Gallup

- 3 Mei 2021, 16:13 WIB
Massa dari Federasi Serikat Pekerja Mandiri Bali membawa poster seruan dalam aksi memperingati Hari Buruh Internasional 2021 di wantilan DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (1/5/2021). Aksi tersebut menuntut Pemerintah Bali memberikan sanksi tegas bagi perusahaan-perusahaan yang tidak mengindahkan Surat Edaran dari Gubernur Bali dengan mem-PHK pekerjanya di saat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/hp.
Massa dari Federasi Serikat Pekerja Mandiri Bali membawa poster seruan dalam aksi memperingati Hari Buruh Internasional 2021 di wantilan DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (1/5/2021). Aksi tersebut menuntut Pemerintah Bali memberikan sanksi tegas bagi perusahaan-perusahaan yang tidak mengindahkan Surat Edaran dari Gubernur Bali dengan mem-PHK pekerjanya di saat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/hp. /Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO

BERITA SLEMAN - Perusahaan konsultasi asal Amerika Serikat, Gallup telah mensurvei 300.000 orang di 117 negara dan menemukan kalau satu dari dua orang di dunia mengalami penurunan pendapatan selama Covid-19. Atau sekitar 1,6 miliar orang dewasa secara global.

Dampak Covid-19 sangat terasa terutama bagi masyarakat di negara berpenghasilan rendah. Mereka bisa sampai kehilangan pekerjaan atau pemotongan jam kerja yang berdampak pada penghasilannya.

Di Bolivia, Myanmar, Kenya, Uganda, Indonesia, Honduras, dan Ekuador, lebih dari 70 persen orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka berpenghasilan lebih sedikit daripada sebelum krisis kesehatan global.

Baca Juga: Kini Restoran di Dubai Boleh Membuka Tirai Selama Bulan Ramadhan

“Di seluruh dunia, persentase ini berkisar dari yang tertinggi 76 persen di Thailand hingga yang terendah 10 persen di Swiss,” kata para peneliti dalam sebuah pernyataan dikutip dari REUTERS.

Survei Gallup juga menemukan bahwa lebih dari setengah dari mereka yang disurvei mengatakan mereka untuk sementara berhenti bekerja dari pekerjaan atau bisnis mereka.

Di 57 negara termasuk India, Zimbabwe, Filipina, Kenya, Bangladesh, El Salvador, lebih dari 65 persen responden mengatakan mereka berhenti bekerja untuk sementara waktu.

Baca Juga: Penelitian Mutakhir Menjelaskan Magic Mushroom Bisa Jadi Obat Depresi

Meski tak terlalu signifikan, negara-negara maju dan punya penghasilan tinggi juga terkena dampak dari pandemi Covid-19.

Kurang dari satu dari 10 orang yang memiliki pekerjaan di Austria, Swiss, dan Jerman mengatakan bahwa mereka berhenti bekerja untuk sementara. Di AS, angkanya 39 persen, penelitian menunjukkan.

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x