BERITA SLEMAN - Perusahaan konsultasi asal Amerika Serikat, Gallup telah mensurvei 300.000 orang di 117 negara dan menemukan kalau satu dari dua orang di dunia mengalami penurunan pendapatan selama Covid-19. Atau sekitar 1,6 miliar orang dewasa secara global.
Dampak Covid-19 sangat terasa terutama bagi masyarakat di negara berpenghasilan rendah. Mereka bisa sampai kehilangan pekerjaan atau pemotongan jam kerja yang berdampak pada penghasilannya.
Di Bolivia, Myanmar, Kenya, Uganda, Indonesia, Honduras, dan Ekuador, lebih dari 70 persen orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka berpenghasilan lebih sedikit daripada sebelum krisis kesehatan global.
Baca Juga: Kini Restoran di Dubai Boleh Membuka Tirai Selama Bulan Ramadhan
“Di seluruh dunia, persentase ini berkisar dari yang tertinggi 76 persen di Thailand hingga yang terendah 10 persen di Swiss,” kata para peneliti dalam sebuah pernyataan dikutip dari REUTERS.
Survei Gallup juga menemukan bahwa lebih dari setengah dari mereka yang disurvei mengatakan mereka untuk sementara berhenti bekerja dari pekerjaan atau bisnis mereka.
Di 57 negara termasuk India, Zimbabwe, Filipina, Kenya, Bangladesh, El Salvador, lebih dari 65 persen responden mengatakan mereka berhenti bekerja untuk sementara waktu.
Baca Juga: Penelitian Mutakhir Menjelaskan Magic Mushroom Bisa Jadi Obat Depresi
Meski tak terlalu signifikan, negara-negara maju dan punya penghasilan tinggi juga terkena dampak dari pandemi Covid-19.
Kurang dari satu dari 10 orang yang memiliki pekerjaan di Austria, Swiss, dan Jerman mengatakan bahwa mereka berhenti bekerja untuk sementara. Di AS, angkanya 39 persen, penelitian menunjukkan.