Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata: Pada setiap malam Rasulullah saw melaksanakan shalat witir di awal malam, pertengahan malam dan akhir malam, maka berakhirlah waktu shalat witir hingga waktu sahur (terbitnya fajar)”. [HR. al-Jama’ah].
عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَوْتِرُوْا قَبْلَ اَنْ تُصْبِحُوْا. [رواه الجماعة إلاّ البخارى وأبا داود]
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Sa’id, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Laksanakanlah shalat witir sebelum kamu mengalami waktu fajar”. [HR. al-Jama’ah, kecuali al-Bukhari dan Abu Dawud].
Baca Juga: Niat Puasa Senin Kamis, Amalan Sunnah yang Berbuah Kebaikan di Dunia dan Akhirat
Jika khawatir tidak melaksanakan shalat witir di tengah atau akhir malam, paling tepat shalat witir dilaksanakan setelah shalat Isya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ. [رواه مسلم]
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw menganjurkan padaku tiga perkara, puasa tiga hari tiap bulan, (shalat) dua raka’at Duha dan agar aku kerjakan shalat witir sebelum tidur”. [HR. Muslim].
Baca Juga: Bacaan Doa untuk Memberhentikan Menghentikan Hujan dan Terhindar Musibah: Arab, Latin, Indonesia
Dan jika sudah melaksanakan shalat witir di awal malam, dan terbangun di akhir malam melaksanakan shalat tahajud, kebanyakan ulama mengatakan tak perlu untuk mengulangi shalat witir.
عَنْ طَلْقِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ لاَ وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ. [رواه أحمد وأبو داود والترمذى والنسائى]