Sejarah Hajar Aswad: Batu dari Surga, Jadi Rebutan Orang Quraisy, Hingga Pecah Tujuh Bagian

- 5 Mei 2021, 12:07 WIB
Melalui teknologi Focus Stack Panorama, Hajar Aswad dipotret dengan sangat detail. Batu berukuran diameter 30 cm itu dipotret dengan resolusi kamera hingga 49 ribu MP.
Melalui teknologi Focus Stack Panorama, Hajar Aswad dipotret dengan sangat detail. Batu berukuran diameter 30 cm itu dipotret dengan resolusi kamera hingga 49 ribu MP. /Twitter.com/@ReasahAlharmain

BERITA SLEMAN - Pada 5 Mei 2021 Pemerintah Arab Saudi merilis sejumlah foto Hajar Aswad atau The Black Stone. Begini sejarah Hajar Aswad, batu yang konon dari surga, pernah dicuri dan diperebutkan.

Melalui teknologi Focus Stack Panorama, Hajar Aswad dipotret dengan sangat detail. Batu berukuran diameter 30 cm itu dipotret dengan resolusi kamera hingga 49 ribu Mega Pixels.

Terletak di salah satu sudut Ka'bah, batu berwarna hitam ini kerap dipegang, bahkan dicium oleh umat muslim yang sedang melakukan ibadah haji.

Baca Juga: Cara Dapat Lailatul Qadar 2021, Tanda-Tanda dan Ciri-Ciri Malam Seribu Bulan

Batu ini memiliki nilai sejarah yang cukup penting dalam perkembangan Islam.

Dalam sejarahnya pada pembangunan Ka'bah, Nabi Ismail AS menerima Hajar Aswad dari Malaikat Jibril di Jabal Qubais. Lalu dia meletakkannya di sudut tenggara bangunan.

Meski kerap disebut sebagai batu hitam atau The Black Stone, The Encyclopedia of Religion menilainya tidak berwarna hitam, melainkan merah kecoklatan (gelap).

Setelah Nabi Ismail wafat, pemeliharaan Ka'bah dipegang oleh keturunannya. Dari bani Jurhum, kemudian bani Khuza’ah yang memperkenalkan penyembahan berhala.

Baca Juga: Malam Lailatul Qadar 2021 Turun di 10 Hari Terakhir Ramadhan? Ini Petunjuknya Menurut Hadist

Selanjutnya pemeliharaan Ka'bah dipegang oleh pemuka kabilah Quraisy yang merupakan generasi penerus keturunan Nabi Ismail.

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah