BERITA SLEMAN - Hukum menggabungkan Puasa Wadha Ramadhan dan Puasa Syawal. Bulan Ramadhan telah pergi meninggalkan. Kini umat Muslim memasuki bulan Syawal 1442 H.
Sebulan penuh lamanya umat Musim berpuasa di bulan Ramadhan. Namun tak semua dapat memenuhi kewajiban berpuasa selama satu bulan penuh.
Berbagai halangan atau cobaan kerap menjadi penghalang. Misal, karena sakit, sedang dalam perjalanan, atau sedang mengalami haid bagi perempuan.
Baca Juga: Niat, Keutamaan, dan Tata Cara Puasa Syawal Lengkap: Bahasa Arab, Latin, Serta Terjemahannya
Selama alasan tidak puasa ialah udzur syar'i, maka seorang muslim boleh membatalkan atau tidak berpuasa.
Namun, saat selesai bulan Ramadhan, orang-orang tersebut wajib menjalankan puasa qadha (puasa pengganti) selama hari yang ditinggalkannya saat Ramadan.
Sementara itu, saat bulan Syawal tiba, Nabi Muhammad Saw menganjurkan umat Islam untuk menjalankan puasa selama enam hari. Puasa enam hari di bulan Syawal ini biasa disebut dengan puasa Syawal.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Soto Ayam Santan untuk Kumpul Keluarga saat Lebaran Idul Fitri 1442 H
"Siapa yang berpuasa Ramadan, maka pahala puasa sebulan Ramadan itu [dilipatkan sama] dengan puasa 10 bulan, dan berpuasa 6 hari setelah Idul fitri [dilipatkan 10 menjadi 60], maka semuanya [Ramadan dan 6 hari bulan Syawal] genap setahun," demikian hadits Rasulullah Saw (HR. Ahmad).