Tata Cara Sholat Gerhana atau Sholat Khusuf Beserta Amalan yang Dianjurkan Dalam Islam

- 8 November 2022, 14:13 WIB
ilustrasi gerhana bulan
ilustrasi gerhana bulan /pixabay/dazweb

BERITA SLEMAN - Tata Cara Sholat Gerhana Bulan berbeda dengan sholat fardu dan memiliki ketentuannya tersendiri.

Hukum sholat gerhana adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan sebagaimana sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam berikut:

”Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan) , maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat.” (HR. Bukhari)

Baca Juga: Gerhana Bulan Total 8 November 2022 Jam Berapa? Simak Jadwal berikut

Jika di suatu daerah tidak nampak gerhana, maka tidak ada keharusan melaksanakan shalat gerhana.

Karena shalat gerhana ini diharuskan bagi siapa saja yang melihatnya sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Gerhana bulan merupakan suatu fenomena yang terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, dengan bumi berada di antara keduanya.

Saat peristiwa ini terjadi, Rasulullah sangat menganjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana. Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 8 November 2022 sore ini dan sejumlah daerah di Indonesia dapat melihat fase gerhana bulan total.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Set Top Box Berbagai Merk dan Tipe Untuk Bisa Menonton Program TV Digital

Sesuai anjuran Rasulullah SAW, umat muslim dianjurkan melaksanakan sholat gerhana saat fonomena astronomi ini terjadi.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melaksanakan sholat gerhana bulan karena amalan ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Anjuran melaksanakan sholat gerhana bulan dijelaskan dalam hadis berikut ini:

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin 'Ilaqah, dia berkata: "Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu'bah berkata, "Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan sholat hingga (matahari) kembali tampak." (H.R. Al-Bukhari)

Baca Juga: Kembali Menjadi Saksi Dalam Persidangan Pembunuhan Brigadir J, Susi Ditemukan dengan Ferdy Sambo

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Berikut ini tata cara pelaksanaan sholat gerhana bulan yang dikutip dari laman resmi Kemenag:

  1. Berniat di dalam hati
  2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
  3. Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana."(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
  4. Kemudian rukuk sambil memanjangkan bacaannya
  5. Kemudian bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucapkan 'Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd'
  6. Setelah i'tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang, berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
  7. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya
  8. Selanjutnya, bangkit dari rukuk (i'tidal)
  9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali
  10. Selanjutnya, bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua. Rakaat kedua ini dilaksanakan sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
  11. Salam

Setelah melaksanakan sholat gerhana, imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.

Baca Juga: Potensi Pariwisata, 2000 Lebih Wisatawan Malaysia Datang ke DI Yogyakarta Hingga September 2022

Tuntunan Amalan yang Dianjurkan Saat Terjadi Gerhana Bulan Total Menurut Islam

  1. Sholat Gerhana

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ

”Jika kalian melihat gerhana (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat.” (HR. Bukhari)

  1. Perbanyak Dzikir dan Istighfar

Zikir adalah upaya mengingat Allah Subhanahu Wata’ala yang kebesarannya ditunjukan dalam peristiwa gerhana bulan.

”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari)

  1. Membaca Doa

“pernah terjadi gerhana matahari dan bulan, maka bangkitlah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, dan bersabda: “apabila kamu saksikan hal yang serupa itu, maka segeralah kamu kerjakan sholat dan panjatkan doa mohon pengampunan-Nya.

  1. Bertaubat

Imam Al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam MajMu’ah Rasail al-Imam menyebutkan beberapa adab menyambut gerhana bulan. Salah satunya dalah anjuran untuk bertaubat.

  1. Bersedekah

Sebagaimana hadits yang telah ditulis pada anjuran ke-2, bersedekah untuk mendapatkan pahala dan ridho Allah Subhanahu Wata’ala juga dapat menjadi amalan yang dikerjakan ketika melihat peristiwa gerhana bulan.

Demikianlah Tata Cara Shalat Gerhana atau Sholat Khusuf Beserta Amalan Yang Dianjurkan Dalam Islam.***

 

 

Editor: Deyra Isramirazhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah