Mahfud MD Nilai Pemilu 2024 Belum Bisa Bebas Sepenuhnya dari Politik Uang

18 Oktober 2022, 11:13 WIB
Ilustrasi kotak suara dalam pemiliihan umum. /Antara/Andreas Fitri Atmoko /Andreas Fitri Atmoko

Ilustrasi kotak suara dalam pemiliihan umum. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

Berita Sleman - Jelang Pemilu 2024, permainan politik uang di Indonesia masih menggejala. Penyebab utama permainan uang dalam pesta politik di Indonesia adalah pendapatan per kapita masyarakat yang masih rendah.

Dilansir dari portal Pikiran Rakyat dengan judul," Jelang Pemilu 2024, Mahfud MD Nilai Politik Uang di Indonesia Masih Akan Tumbuh Subur" berikut penjelasan Mahfud MD terkait politik uang di Pemilu 2024.

Dilansir dari portal Pikiran Rakyat dengan judul "Jelang Pemilu 2024, Mahfud MD Nilai Politik Uang di Indonesia Masih Akan Tumbuh Subur"  berikut penjelasan Suhartono terkait gelaran TTG Nusantara XXIII 2022. 

Dalam acara Siniar Podcast, Mahfud MD menyampaikan gagasannya terkait keterlibatan uang dalam pesta pemilu 2024. Mahfud MD terlibat dialog panjang pada podcast tersebut bersama Rocky Gerung.

Pertama Rocky Gerung mulai membahas tentang tantangan apa saja yang nantinya akan dihadapi Indonesia dalam penyelenggaraan Pemilu. Mahfud MD meyakinkan bahwa Pemilu akan berjalan sesuai dengan jadwal.

Meskipun begitu, Mahfud MD meyakini bahwa penyelenggaraan Pemilu 2024 belum sepenuhnya bisa dikatakan bebas dari politik uang.

"Bahwa sukses memilih pemimpin yang secara substantif betul dikehendaki oleh UUD, saya saya dengan mas Rocky, saya agak ragu. Tapi dari sudut kalender, bahwa Pemilu akan jalan sesuai dengan ketentuan konstitusi saya sangat yakin tahun 2024 akan jalan," kata Mahfud MD.

"Tapi bahwa masih akan terjadi politik uang dan sebagainya saya kira masih sangat sulit dihindari," lanjut Mahfud MD.

Mahfud MD berpendapat jika politik uang akan sangat sulit dihapuskan apabila pendapatan per kapita rakyat Indonesia masih rendah.

Mengutip pernyataan Boediono, Wakil Presiden era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bahwa politik uang di Indonesia akan sangat sulit dihindari.

"Waktu pidato pengukuhan guru besarnya, Boediono tuh mengatakan, 'ya jangan harap dong pemilu kita jadi substantif, kalau pendapatan per kapita itu belum mencapai 5.500 (USD), itu pasti jual-beli lah', (itu) kata pak Boediono," ujar Mahfud.

"Itu pasti akan terjadi di 2024, tapi itu harus dilalui sampai akhirnya pemilu itu nanti pemilunya semakin lama semakin baik," katanya menambahkan.

Mahfud MD meyakini pemilu di Indonesia akan menjadi substantif seiring naiknya pendapatan perkapita yang pada tahun 2045 diproyeksikan 23.900 (USD). Perhitungan tersebut ia pinjam dari proyeksi McKinsey, biro konsultansi manajemen global.

Asumsinya, Mahfud MD mengatakan, pendapatan perkapita Indonesia akan bisa mencapai 5.000(USD) pada tahun 2035.

"Kalo perhitungannya McKinsey, pendapatan perkapita tahun 2045 itu sudah 23.900 lho. Dia sudah menghitung Sumber daya alam, sumber daya manusia, ekselerasi kecepatan pertumbuhan ekonomi, penduduk, partisipasi pendidikan berapa setiap tingkat," katanya.

"Dan itu juga sudah dihitung oleh dua presiden, dulu Pak SBY menghitung begitu, itu tahun 2010. Kemudian 2016 Perpres itu diperbaharui dengan asumsi perhitungan seperti itu," ujar Mahfud melanjutkan.

Editor: M Nur Faizi

Sumber: Pikiran Rakyat Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler