Waspadai Penyakit Mulut dan Kuku Menjelang Idul Adha

BERITA SLEMAN - Pemerintah melalui Kementerian Agama sudah menentukan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022. Hal ini menyebabkan penjualan hewan kurban di berbagai wilayah mengalami kenaikan yang signifikan.

Sayangnya, antusiasme masyarakat untuk berkurban diiringi dengan kekhawatiran merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah akhir-akhir ini.

Meski pemerintah sudah mengambil tindakan untuk menangani penyakit mulut dan kuku pada hewan, khususnya yang akan dikurbankan, hal ini tetap menimbulkan kekhawatiran pada masyarakat.

Untuk menghindari hal ini, berikut beberapa ciri hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku dilansir dari Portal Resmi Kabupaten Bogor:

Pada Sapi

1. Pyrexia (demam) mencapai 41°C, anorexia (tidak nafsu makan), menggigil, penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari, kemudian:
2. Menggosokkan bibir, menggeretakkan gigi, leleran mulut, suka menendangkan kaki: disebabkan oleh vesikula (lepuh) pada membrane mukosa hidung dan bukal serta antara kuku.
3. Setelah 24 jam: vesikula tersebut rupture/pecah setelah terjadi erosi.
4. Vesikula bisa juga terjadi pada kelenjar susu.
5. Proses penyembuhan umumnya terjadi antara 8 – 15 hari.
6. Komplikasi: erosi di lidah, superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen, myocarditis, abotus kematian pada hewan muda, kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.

Baca juga: Baca Juga: Resep dan Cara Buat Daging Masak Hitam, Hidangan Khas Daerah Jambi

Pada Domba dan Kambing

Lesi kurang terlihat, atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat. Lesi pada sekitar gigi domba, kematian pada hewan muda.

Pada Babi