Stunting di Kota Bandung Menurun, Pentingnya Peran Keluarga dalam Upaya Pencegahan

- 29 Juli 2022, 19:17 WIB
Ilustrasi stunting.
Ilustrasi stunting. /Pixabay/skalekar1992/



BERITA SLEMANStunting merupakan masalah gizi akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang sehingga dapat mengganggu pertumbuhan anak.

Selain pertumbuhan fisik, pertumbuhan otak juga dapat terganggu akibat stunting.

Stunting biasanya mulai terjadi saat anak berada dalam kandungan, sedangkan ciri-ciri stunting pada anak akan muncul ketika ia berusia 2 tahun.

Baca Juga: Kontra RANS Nusantara FC, PSS Sleman akan Tampil Lepas di Stadion Pakansari Malam Nanti

Pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengingatkan peran penting keluarga dalam pencegahan stunting.

Dilansir Berita Sleman dari pikiran-rakyat.com dengan judul "Angka Stunting di Kota Bandung Menurun, Risikonya Masih Tetap Mengintai"

Peringatan Harganas perlu menjadi penguat komitmen membangun keluarga sehat dan berkualitas sesuai usungan tema “Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting”.

"Stunting menjadi penyebab kondisi gagal tumbuh pada balita," ucap Ema.

Ema menyampaikan, angka stunting di Kota Bandung pada 2021 berkurang daripada 2020, menjadi 7.568 dari sebelumnya 9.567. Angka stunting pada 2021 membaik 1,34 persen daripada 2020.

Kendati demikian, pihaknya mengajak semua pihak agar terus memperhatikan serius persoalan itu.

Pemerintah Kota Bandung, ucap Ema, terus mendorong peran keluarga melalui intervensi. Hal itu termasuk memfasilitasi sepuluh program pokok TP PKK, terutama terkait pangan dan kesehatan.

Baca Juga: Manfaat Minyak Kelapa untuk Menghilangkan Kulit Keriput dan Cara Pengolahannya

"Pencegahan stunting melalui penguatan keluarga turut berlandaskan target kuali tatif, bukan hanya kuantitatif. Penerapannya, yakni memelihara budaya gotong royong dalam mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera," ucap Ema.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana juga meyakini, optimalisasi peran keluarga sangat penting dalam pencegahan stunting. Menurut dia, keluarga perlu memberi gizi yang baik juga pola asuh yang berbudi pekerti kepada anak-anak.

Sejumlah program pencegahan stunting, ucap Yunimar, terus dilaksanakan. Beberapa di antaranya Bandung Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat (Tanginas).

Dalam perkembangannya, Bandung Tanginas menjadi wadah dari berbagai inovasi, di antaranya Beas Beureum (bekal anak sekolah bergizi enak dan murah), Rembulan (remaja Bandung unggul tanpa anemia), Sigurih (studi intensif gizi untuk remaja In- donesia hebat), Buruan SAE, UP2K, Bang Kasep (bangga kagungan septic tank).

Baca Juga: Link Live Streaming RANS Nusantara FC vs PSS Sleman, Jumat 29 Juli 2022

Pihaknya berharap, peringatan Harganas bukan sekadar seremonial. Peringatan itu perlu memperkuat komitmen dan jalinan kolaborasi para pihak guna menurunkan angka stunting.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Bandung berkomitmen terus menurunkan angka stunting. Salah satu di antaranya dengan memperluas lokus penanganan kasus stunting menjadi 30 kelurahan pada tahun 2022 ini.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyampaikan, pihaknya telah melaksanakan delapan aksi konvergensi guna menurunkan angka stunting pada 2021.

"Aksi itu terintegrasi, berbagai pemangku kepentingan berkoordinasi dan berkolaborasi," ucap Yana.

Baca Juga: Nikah Muda Rawan Stunting, Simak Cara Menghindarinya!

Halaman:

Editor: Nidaul Fauziah

Sumber: Pikiran Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x