Orang Jawa Wajib Tahu! Ini 11 Nama Tembang Macapat Jawa Lengkap dengan Arti dan Maknanya

- 11 Juni 2021, 14:14 WIB
Ilustrasi: 11 Nama Tembang Macapat Bahasa Jawa lengkap dengan arti dan makna.
Ilustrasi: 11 Nama Tembang Macapat Bahasa Jawa lengkap dengan arti dan makna. /pixabay/ steinchen

BERITA SLEMAN – Simak 11 nama-nama tembang Macapat dengan arti dan maknanya. Orang Jawa Wajib Tahu!

Tembang Macapat adalah karangan atau gabungan kata dengan patokan tertentu dan pembacaannya menggunakan penataan seni suara atau nada disertai susunan bahasa dan sastra.

Pengertian lain, Macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sajak akhir yang disebut guru lagu.

Baca Juga: Link, Syarat dan Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2021, Pendaftaran akan Ditutup Hari Ini Pukul 23.59 WIB

Pada umumnya macapat diartikan sebagai maca papat-papat (membaca empat-empat), yaitu maksudnya cara membaca terjalin tiap empat suku kata, dari suku kata larik dan suku kata selanjutnya sisa dalam setiap lariknya.

Tembang macapat ada 11 jenis yaitu tembang mijil, kinanthi, sinom, asmaradana, dhandhanggula, gambuh, maskumambang, durma, pangkur, megatruh, dan pocung. Berikut pengertian dan pernjelasan lengkapnya.

  1. Tembang Maskumambang

Maskumambang berasal dari dua kata, yakni mas dan kumambang yang dalam bahasa Indonesia artinya emas terapung. Tembang macapat maskumbang menceritakan tahap pertama dalam perjalanan hidup manusia.

Maskumambang melambangkan anak yang masih dalam kandungan. Tembang macapat maskumambang banyak berisi nasehat kepada seorang anak agar selalu berbakti kepada orang tua.

Baca Juga: Kumpulan Kata-kata Sungkem dalam Bahasa Jawa dan Artinya Diucapkan saat Lebaran Idul Fitri

  1. Tembang Mijil

Mijil berasal dari kata bahasa Jawa wijil yang bermakna keluar. Tembang mijil memiliki makna saat anak manusia terlahir ke dunia dari rahim ibunya. Tembang mijil ini sering digunakan untuk memberi nasihat dan ajaran kepada manusia agar selalu kuat serta tabah dalam menjalani kehidupan.

  1. Tembang Sinom

Sinom berarti daun yang muda. Sinom juga berarti isih enom (masih muda). Tembang macapat sinom melukiskan masa muda, masa yang indah, serta masa penuh dengan harapan dan angan-angan. Tembang macapat sinom berisi nasihat, rasa persahabatan, dan keramahtahamahan.

  1. Tembang Kinanthi

Kinanti berasal dari kata kanthi atau tuntun ‘bimbing’ yang berarti bahwa kita membutuhkan tuntunan atau bimbingan. Tembang kinanti mengisahkan kehidupan seorang anak yang membutuhkan tuntunan untuk menuju jalan yang benar. Tembang kinanti digunakan untuk menyampaikan suatu cerita yang berisi nasihat yang baik serta kasih sayang.

  1. Tembang Asmaradana

Tembang asmarandana berasal dari kata asmara ‘asmara’ dan dahana ‘api’ yang berarti ‘api asmara’ atau ‘cinta kasih’. Tembang ini mengisahkan perjalanan hidup manusia yang berada pada tahap memadu cinta kasih dengan pasangan hidupnya. Tembang asmarandana menggambarkan perasaan hati yang berbahagia atau rasa pilu dan sedih karena dirundung cinta.

Baca Juga: Profil Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang Masuk Bursa Capres 2024

  1. Tembang Gambuh

Gambuh memiliki arti cocok atau jodoh. Tembang gambuh ini menceritakan seseorang yang telah bertemu pasangan hidupnya. Gambuh digunakan untuk menyampaikan cerita dan nasihat kehidupan, seperti rasa persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan.

  1. Tembang Dhandhanggula

Kata dhandhanggula berasal dari kata ‘dhangdhang ‘berharap’ atau ‘mengharapkan’, tetapi ada pula yang mengatakan berasal dari kata gegadhangan yang berarti ‘cita-cita’, ‘angan-angan’, atau ‘harapan’. Kata gula menggambarkan rasa manis, indah, atau bahagia.

Dengan demikian, tembang macapat dhandhanggula memiliki makna ‘berharap sesuatu yang manis’ atau ‘mengharapkan yang indah’. Tembang ini digunakan sebagai tembang pembuka yang menjabarkan berbagai ajaran kebaikan serta ungkapan rasa cinta dan kebahagiaan.

  1. Tembang Durma

Tembang macapat durma biasanya digunakan untuk menggambarkan sifat-sifat amarah, berontak, dan nafsu untuk berperang. Tembang ini menunjukkan watak manusia yang sombong, angkuh, serakah, suka mengumbar hawa nafsu, mudah emosi, dan berbuat semena-mena terhadap sesamanya.

Dalam istilah Jawa keadaan semacam itu disebut dengan munduring tata karma (durma) ‘berkurangnya atau hilangnya tata krama’. Tembang durma sering berisi nasehat agar berhati-hati dalam meniti kehidupan.

  1. Tembang Pangkur

Pangkur bisa disamakan dengan kata mungkur yang artinya ‘undur diri’. Tembang pangkur menggambarkan manusia yang sudah tua dan sudah mulai banyak kemunduran dalam fisiknya. Badannya mulai lemah dan tidak sekuat pada saat usia muda. Tembang pangkur sering digunakan oleh orang Jawa sebagai pitutur (nasehat) yang disampaikan dengan kasih sayang.

  1. Tembang Megatruh

Kata megatruh berasal dari kata megat ‘pisah’ dan ruh ‘nyawa’ sehingga megatruh dapat diartikan ‘berpisahnya ruh dari tubuh manusia’. Makna yang terkandung dalam tembang megatruh adalah saat manusia mengalami kematian.

Tembang megatruh berisi nasehat agar setiap orang mempersiapkan diri menuju alam baka yang kekal dan abadi. Tembang ini biasanya digunakan untuk menggambarkan rasa penyesalan, duka cita, atau kesedihan.

  1. Tembang Pucung

Kata pucung atau pocong ditafsirkan sebagai orang meninggal yang sudah berada di alam kubur. Tembang macapat pucung diibaratkan tahapan terakhir dalam kehidupan manusia, yaitu berada di alam baka.

Tembang pucung biasanya menceritakan hal-hal yang lucu atau berisi tebak-tebakan untuk menghibur hati. Meskipun bersifat jenaka, isi tembang pucung ini mengandung nasihat bijak untuk menyelaraskan kehidupan antara manusia, alam, lingkungan, dan Tuhan Sang Pencipta.

Itulah 11 nama tembang macapat lengkap dengan pengertian dan maknanya yang wajib orang Jawa tahu.***

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah