BERITA SLEMAN - Crypto atau kripto merupakan investasi aset yang sedang populer belakangan ini. Banyak orang yang penasaran dengan mata uang kripto, terutama Shiba Inu (SHIB) yang terbilang baru ini.
Salah satu yang membuat penasaran dan menarik perhatian adalah uang kripto Shiba Inu sehingga sempat menjadi viral di berbagai media sosial, termasuk Twitter.
Berdasarkan Coinbase, harga koin Shiba Inu meroket hingga menempatkan nilai pasarnya di atas 10 Miliar Dolar AS. Shiba Inu pun kini menjadi mata uang kripto terbesar ke-9 di dunia kalahkan Dogecoin.
Baca Juga: 3 Sekuritas Terbaik di Indonesia dan Terdaftar di OJK untuk Memulai Investasi Saham
Walaupun pasar uang kripto terkenal fluktuatif, tak bisa dipungkiri, minat orang-orang terhadap mata uang kripto melonjak selama pandemi Covid-19. Kenaikannya tersebut mengikuti kenaikan mata uang secara keseluruhan, bahkan membuat Bitcoin mencapai 50 dolar AS yang menjadi sebuah pencapaian tertinggi.
Lalu apa sebenarnya kripto Shiba Inu itu dan faktor apa yang membuatnya mengalami lonjakan secara tiba-tiba? Simak penjelasan mengenai Shiba Inu berikut ini.
Shiba Inu merupakan mata uang kripto yang diluncurkan pada bulan Agustus 2020. Mata uang ini ditemukan oleh seseorang bernama Ryoshi. Mata uang ini dinamai Shiba Inu berdasarkan salah satu jenis anjing khas Jepang dengan nama yang sama.
Awalnya Shiba Inu sebagai sebuah token meme terdesentralisasi yang berkembang menjadi ekosistem dinamis. Kripto Shiba Inu sebelumnya dipandang sebelah mata dan tak berharga dibandingkan dengan pesaingnya, Dogecoin.