Network
BERITA SLEMAN - Negara Korea Selatan tepatnya kota Seoul melaporkan pada Selasa,9 Agustus 2022 terjadi banjir bandang yang menyebabkan sedikitnya delapan orang tewas dan tujuh lainnya hilang.
Hujan mulai mengguyur ibu kota tersebut pada Senin, 8 Agustus 2022.
Curah hujan itu merupakan yang terberat di Korsel sejak 1942. Hal ini mengakibatkan jalanan utama dan kendaraan yang melintasinya terendam air.
Administrasi Meteorologi Korsel (KMA) mencatat, Gangnam memiliki curah hujan 326,5 milimeter.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata di Kaohsiung, Taiwan
Penduduk terlihat mengarungi air setinggi pinggang seiring stasiun metro meluap di distrik tersebut.
Dikutip dari AFP, Selasa, 9 Agustus 2022 seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan mengatakan "Sedikitnya delapan orang tewas di wilayah metropolitan Seoul, sementara tujuh lainnya hilang, akibat hujan lebat pada pukul 07.30 pagi ini."
KMA memperingatkan warga untuk berhati-hati terhadap hujan lebat, angin kencang, serta guntur dan petir.
Pihaknya menerangkan, curah hujan 300 milimeter akan turun di wilayah tengah Korsel sampai Kamis, 11 Agustus 2022.
Baca Juga: Mengejutkan! Pengakuan Bharada E: Tidak Ada Baku Tembak dalam Kasus Brigadir J
Kejadian ini membuat banyak fasilitas umum seperti rel kereta api di Seoul, Incheon dan lainnya tidak berfungsi.
Sehingga menyebabkan penutupan sementara layanan di beberapa bagian di beberapa jalur kereta api dan kereta bawah tanah.
Ada beberapa fasilitas umum lainnya yang berdampak seperti, sekitar 80 bagian jalan negara, tiga jalan bawah tanah dan 26 tempat parkir tepi sungai diblokir karena masalah keamanan.
Lalu jalan masuk ke 156 jalur pendakian di lima taman gunung nasional, termasuk Gunung Bukhan di pinggiran utara Seoul, dilarang.
Baca Juga: Kaohsiung, Kota Kedua Terbesar di Taiwan Menjadi Tempat Konser BLACKPINK 2023 Nanti
Delapan rute feri penumpang juga tidak beroperasi pada Selasa.
Dan beberapa jalan raya di Seoul pada Selasa pagi, termasuk jalan tol Olimpiade dan Dongbu ditutup.
Dengan adanya kejadian ini banyak pihak pemerintahan Korea Selatan yang terlibat untuk menanganinya, tak terkecuali otoritas pemadam kebakaran yang menyelamatkan 88 orang dari aliran banjir di Gyeonggi dan daerah lain.
Kementerian Dalam Negeri meningkatkan tingkat pengawasan kerusakan banjir dari "waspada" menjadi "serius" pada pukul 01.00 waktu setempat, Selasa.
Dinas Kehutanan Korea mengeluarkan peringatan tanah longsor di 47 kota dan kabupaten di seluruh negara Selasa pagi, termasuk di sembilan distrik di Seoul, bagian dari provinsi Incheon, Gyeonggi, Gangwon, dan Chungcheong Utara dan Selatan.***
