Menteri Keamanan Provinsi Buenos Aires, Sergio Berni, mengonfirmasi satu orang meninggal akibat insiden memilukan ini.
“Korban meninggal karena masalah jantung saat dibawa ke rumah sakit,” katanya dikutip dari ESPN.
Baca Juga: TGIPF Tragedi Kanjuruhan Putuskan Hentikan Sementara Seluruh Liga Sepak Bola di Indonesia
Terlihat dari beberapa gambar saat kericuhan di dalam stadion, gas air mata memasuki lapangan lalu mengenai para pemain dan suporter yang langsung menutupi wajah mereka.
Ada juga suporter lainnya yang bergegas memasuki lapangan untuk mencari jalan keluar guna menghindari tembakkan gas air mata dari polisi.
Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengutuk keras insiden dan kekerasan kepada suporter di pertandingan Gimnasia La Plata vs Boca Juniors.
“AFA sangat menolak peristiwa yang terjadi hari ini di sekitar stadion Gimnasia dan menyatakan komitmen untuk terus berupaya memberantas insiden semacam ini yang menodai semangat sepak bola,” kata pernyataan itu melalui akun Twitter Asosiasi Sepak Bola Argentina.
Di laga tersebut, hanya suporter dari Gimnasia saja yang berada di Stadion Juan Carmelo Zerillo, La Plata. Ini karena pihak terkait dari provinsi Buenos Aires melarang pendukung tim tamu yakni Boca Juniors untuk hadir sejak 2013 akibat sering terjadi kericuhan.
Insiden penembakan gas air mata kepada suporter di Liga Argentina terjadi kurang dari satu minggu setelah Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.