Omikron Subvarian BA.4 dan BA.5 Sudah Masuk Indonesia, Begini Gejalanya Menurut Pasien

- 2 Agustus 2022, 10:26 WIB
Ilustrasi kasus virus Covid-19 subvarian Omicron BA.5.
Ilustrasi kasus virus Covid-19 subvarian Omicron BA.5. /Pixabay/ MintBlack4u./

Baca Juga: Omikron Subvarian BA.4 dan BA.5 Sudah Masuk Indonesia, Begini Gejalanya Menurut Pasien

Kondisi tersebut dialami oleh dr. Mike Hansen, spesialis dan dokter dari Board Certified Internal Medicine, Pulmonary Disease, and Critical Care Medicine.

Awalnya, ia menghadiri sebuah konser. Setelahnya, ia mengalami sederet gejala berupa kelelahan, demam, sakit tenggorokan, pilek, dan batuk.

Ia mengisahkan, gejalanya terus berkembang hingga menjadi amat menyakitkan.

"Bagian terburuknya adalah tiga hingga empat hari pertama," bebernya, dikutip Berita Sleman dari Times of India pada Selasa, 2 Agustus 2022. 

Baca Juga: Sinopsis Pengabdi Setan 2: Communiun, Film Paling Menyeramkan Tahun Ini!

"Meskipun sakit tenggorokan saya benar-benar tidak terganggu ketika saya akan minum cairan atau menelan makanan, setiap kali saya memiliki air liur di belakang tenggorokan dan saya akan menelan, itu sangat menyakitkan," imbuh dr. Hansen.

Mengacu pada data dari aplikasi studi ZOE COVID, jutaan kontributor telah melaporkan sakit tenggorokan sebagai gejala yang sangat umum dari COVID-19.

Khususnya, pada gelombang Omicron kali ini.

"Rata-rata, tujuh dari sepuluh orang dewasa yang sudah disuntik (vaksin COVID-19) dua atau tiga kali akan mengalami sakit tenggorokan dengan varian Omicron," ungkap peneliti ZOE.

Halaman:

Editor: Nidaul Fauziah

Sumber: Times of India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah