Network
BERITA SLEMAN- Pasheman 90 menempati juara pertama dalam ajang Indonesia Got Talent 2022 dan mengalahkan keempat finalis lainnya.
Pada babak final, Pasheman 90 menampilkan aksi memukau kepada dewan juri. Pasukan paskibra SMK N 2 Garut ini akhirnya keluar sebagai juara pertama.
Menjadi pemenang juara 1, Pasheman 90 mendapatkan hadiah uang tunai Rp150 juta dan sebuah mobil Hyundai Stargazer.
Tentunya, kemenangan Pasheman 90 membuat bangga warga Garut. Bahkan, Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman menyambut kedatangan Pasheman 90 di Jalan Warungpeuteuy, tepatnya di daerah Si Gobing, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa 4 Oktober 2022.
Dilansir dari portal Prfm News dengan judul,"Juara 1 Indonesia's Got Talent, Pasheman 90 Diarak Pawai Keliling Bersama Bupati Garut" Pasheman 90 diarak bersama Bupati Garut pawai keliling sepanjang jalan protokol di wilayah perkotaan.
Sebagai bentuk apresiasi, dalam kesempatan ini Wabup menyerahkan uang kadeudeuh dari Pemerintah Kabupaten Garut kepada
Selanjutnya Pasukan Paskibra SMKN 2 Garut ini diarak dengan menaiki 2 mobil Pesona Garut atau Sonagar melalui beberapa rute yakni Jalan Warungpeuteuy (Sigobing), Jalan Otista, Jalan Pembangunan, Jalan Papandayan, Jalan Kiansantang, Jalan Cimanuk, Jalan Musaddad, Jalan Proklamasi, Jalan Suherman, dan diakhiri dengan memasuki area SMKN 2 Garut.
Dalam prosesi penyambutan yang dilakukan di Aula SMKN 2 Garut, Wabup Garut menuturkan pihaknya merasa bangga dan berbahagia karena memiliki Pasheman'90. Ia berharap Pasheman 90 bisa menjadi contoh dan teladan bagi siswa-siswi yang lain, khususnya yang ada di Kabupaten Garut.
Baca Juga: Ungkapan Duka Cita Raja Charles III dan Istrinya Camilla untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Malang
"Dan tentu kami Alhamdulillah sekali lagi mengapresiasi sekaligus bangga atas prestasi yang diraih oleh anak-anakku sekalian," ujar Wabup Garut dalam sambutannya.
Helmy mengatakan, kemenangan yang didapatkan oleh Pasheman'90 tidak lepas dari usaha yang dilakukan oleh Kepala SMKN 2 Garut, Dadang Johar Arifin, serta kerja keras daripada para siswa yang tergabung dalam pasukan berjuluk "Domba Sakti" ini.
"Yang ketiga juga tentu tidak terlepas dari peran serta masyarakat Kabupaten Garut yang sudah mem-vote melalui RCTI+ kepada Pasheman 90, terima kasih kepada seluruh masyarakat Garut yang sudah berkontribusi," katanya.
Selain itu, keberhasilan Pasheman'90 meraih Juara 1 dalam ajang Indonesia's Got Talent ini, imbuh Wabup Garut, juga berkat peran dari pembimbing dan para guru yang sudah menyampaikan motivasi semangat kepada pelatih maupun pasukan Pasheman'90 sehingga berhasil merengkuh gelar juara.
Baca Juga: 9 Tips Menjaga Kesehatan Mental Salah Satunya dengan Cara Mencintai Diri Sendiri
Senada dengan apa yang disampaikan Wabup Garut, Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 2 Garut, Dadang Johar Arifin, dirinya merasa bangga terhadap kerja keras yang telah dilakukan oleh para siswanya ini.
Terlebih, ia menilai para siswa yang tergabung dalam Pasheman'90 ini telah melalui latihan dari hari ke hari, bahkan tidak mengenal panas maupun hujan, hingga akhirnya bisa membuahkan hasil yang optimal.
"Dan karya ini tidak bisa berdiri sendiri, peran serta dari masyarakat Kabupaten Garut yang dikomandoi oleh Bapak Wakil Bupati, melalui Instagram, melalui WA, (maupun) langsung kepada publik, Alhamdulillah itu membuahkan hasil, yang mana di dalam semifinal dan final itu adalah murni hasil daripada jumlah suara (voting) sebanyak-banyaknya," tuturnya.
Dadang memaparkan guna memaksimalkan hasil voting , pihaknya bahkan bersilaturahmi kepada sekolah-sekolah hingga ke tokoh-tokoh masyarakat agar bisa memberikan dukungan kepada Pasheman'90 yang tampil di ajang Indonesia's Got Talent.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Objek Wisata yang Sering Dikunjungi di Sleman
Dijelaskan Dadang, langkah selanjutnya dari Pasheman'90 yaitu akan mengikuti event lanjutan dari Indonesia's Got Talent yakni Asia's Got Talent. Akan tetapi, untuk keikutsertaan dalam ajang tingkat Asia ini ada kendala yang ia temui khususnya berkaitan dengan akomodasi ke lokasi acara.
"Kalau mungkin di Singapura saya kira tidak terlalu berat karena Singapura itu dari sini (akomodasinya) sekitar satu juta setengah (rupiah), mungkin satu dua kali kita juga kerjasama seperti ini, karena ada pasukan ada dukungan juga ada relawan yang mengumpulkan dana juga, tapi kalau di Korea itu kejadiannya itu agak berat juga bagi kami, karena satu kali pemberangkatan untuk 20 orang itu memakan biaya yang cukup tinggi," tandasnya.*** (Indra Kurniawan/Prfm News)
