Mahfud MD Nilai Pemilu 2024 Belum Bisa Bebas Sepenuhnya dari Politik Uang

- 18 Oktober 2022, 11:13 WIB
Ilustrasi kotak suara dalam pemiliihan umum. /Antara/Andreas Fitri Atmoko
Ilustrasi kotak suara dalam pemiliihan umum. /Antara/Andreas Fitri Atmoko /Andreas Fitri Atmoko

Mahfud MD berpendapat jika politik uang akan sangat sulit dihapuskan apabila pendapatan per kapita rakyat Indonesia masih rendah.

Mengutip pernyataan Boediono, Wakil Presiden era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bahwa politik uang di Indonesia akan sangat sulit dihindari.

"Waktu pidato pengukuhan guru besarnya, Boediono tuh mengatakan, 'ya jangan harap dong pemilu kita jadi substantif, kalau pendapatan per kapita itu belum mencapai 5.500 (USD), itu pasti jual-beli lah', (itu) kata pak Boediono," ujar Mahfud.

"Itu pasti akan terjadi di 2024, tapi itu harus dilalui sampai akhirnya pemilu itu nanti pemilunya semakin lama semakin baik," katanya menambahkan.

Mahfud MD meyakini pemilu di Indonesia akan menjadi substantif seiring naiknya pendapatan perkapita yang pada tahun 2045 diproyeksikan 23.900 (USD). Perhitungan tersebut ia pinjam dari proyeksi McKinsey, biro konsultansi manajemen global.

Asumsinya, Mahfud MD mengatakan, pendapatan perkapita Indonesia akan bisa mencapai 5.000(USD) pada tahun 2035.

"Kalo perhitungannya McKinsey, pendapatan perkapita tahun 2045 itu sudah 23.900 lho. Dia sudah menghitung Sumber daya alam, sumber daya manusia, ekselerasi kecepatan pertumbuhan ekonomi, penduduk, partisipasi pendidikan berapa setiap tingkat," katanya.

"Dan itu juga sudah dihitung oleh dua presiden, dulu Pak SBY menghitung begitu, itu tahun 2010. Kemudian 2016 Perpres itu diperbaharui dengan asumsi perhitungan seperti itu," ujar Mahfud melanjutkan.

Halaman:

Editor: M Nur Faizi

Sumber: Pikiran Rakyat Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah