“Ada beberapa kelebihan dari Arema yang harus diwaspadai, salah satunya mengenai kuatnya mereka memanfaatkan bola-bola mati. Artinya kami melakukan usaha mengantisipasi hal itu, mudah-mudahan tidak terjadi banyak pelanggaran namun apa yang terjadi di lapangan sering berbeda. Pemain berusaha menjalankan instruksi pelatih namun ketika di lapangan bisa lupa, ini sebagai contoh kasus. Mudah-mudahan pemain tidak lupa dengan apa yang saya instruksikan,” ungkap Seto.
Seto memberikan contoh pemanfaatan bola-bola mati yang dilakukan tim Arema FC saat melawan PSIS Semarang.
“Pertandingan lawan PSIS, Arema mendapatkan kesempatan dari set pieces bisa memaksimalkan menjadi gol pada menit 87 dan 95. Selain itu, lucky factor Arema ini besar, saya harus belajar bagaimana bisa mendapatkan hal tersebut,” pungkasnya.***