Profil KH Hasyim Asy'ari, Pendiri Nahdlatul Ulama yang Tak Ada di Kamus Sejarah Kemendikbud

- 21 April 2021, 13:00 WIB
Sosok KH Hasyim Asy'ari yang tak masuk dalam jajaran tokoh dalam
Sosok KH Hasyim Asy'ari yang tak masuk dalam jajaran tokoh dalam /Instagram.com/@nahdlatululama

Pada 2019, ada program mengumpulkan bahan dari masing-masing direktorat untuk diunggah ke laman Rumah Belajar. Pihaknya sudah menarik kamus sejarah tersebut dan buku sejarah lainnya. Kemendikbud akan meninjau ulang buku-buku sejarah tersebut agar kesalahan tersebut tidak lagi terjadi.

Baca Juga: Jadwal Pendaftaran dan Cara Dapat BPUM Rp1,2 Juta Wilayah Bekasi: Berikut Syarat dan Berkas Pengajuan

Seperti apa sosok pendiri NU ini? Simak profil KH Hasyim Asy'ari berikut.

Ulama kelahiran Jombang, 14 Februari 1871 atau 24 Dzulqodah 1287 Hijriah ini punya nama kecil Muhammad Hasyim. Dia lahir dari buah Kyai Asy'ari dan Nyai Halimah. Sementara kesepuluh saudaranya antara lain: Nafi'ah, Ahmad Saleh, Radiah, Hassan, Anis, Fatanah, Maimunah, Maksum, Nahrawi dan Adnan.

KH Hasyim Asy'ari menikah tujuh kali. Salah seorang putranya, Wahid Hasyim adalah salah satu perumus Piagam Jakarta yang kemudian menjadi Menteri Agama. Sedangkan cucunya, Abdurrahman Wahid, yang kerap dipanggil Gus Dur, menjadi Presiden Indonesia keempat.

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh ulama pesantren yang gigih menentang kolonialisme. Choirul Anam dalam "Pertumbuhan dan Perkembangan NU" (2010) mencatat, kegelisahaan KH Hasyim Asy'ari itu dituangkan dalam sebuah pertemuan di Multazam bersama para sahabat seangkatannya dari Afrika, Asia, dan juga negara-negara Arab saat Kiai Hasyim menempa ilmu di Makkah.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Rabu 21 April 2021: Drama Korea Suspicious Partner akan Menemani Anda

Mereka kemudian bersepakat untuk bertekad berjuang di jalan Allah SWT demi tegaknya agama Islam, berusaha mempersatukan umat Islam dalam kegiatan penyebaran ilmu pengetahuan serta pendalaman ilmu agama Islam di negara asal mereka masing-masing.

Pada tahun 1926, KH Hasyim Asy'ari menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU), yang berarti kebangkitan ulama.

Berbahayanya pengaruh KH Hasyim Asy'ari kepada masyarakat luas, membuat pihak kolonial, saat itu Jepang, meneror Pesantren Tebuireng dan kemudian memenjarakan KH Hasyim Asy'ari.

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah