Simak Tata Cara Sholat Witir Lengkap dengan Doa dan Niat

- 31 Maret 2021, 16:00 WIB
Berikut tata cara sholat Witir lengkap dengan doa dalam bahasa Arab, Latin, serta terjemahan bahasa Indonesia dan niat sholat Witir.
Berikut tata cara sholat Witir lengkap dengan doa dalam bahasa Arab, Latin, serta terjemahan bahasa Indonesia dan niat sholat Witir. /Pixabay/chidioc

BERITA SLEMAN – Berikut tata cara sholat Witir lengkap dengan doa dalam bahasa Arab, Latin, serta terjemahan bahasa Indonesia dan niat sholat Witir.

Sholat Witir merupakan  salat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari antara setelah waktu isya dan sebelum waktu salat subuh, dengan rakaat ganjil.

Salat ini dimaksudkan sebagai pemungkas waktu malam untuk "mengganjili" salat-salat yang genap, karena itu, dianjurkan untuk menjadikannya akhir salat malam.

Baca Juga: Profil Prilly Latuconsina, Aktris Cantik yang Jadi Teman Duet Vidi Aldiano dengan Lagu Baru Ketulusan Cintaku

Berikut tata cara sholat Witir yang dikutip oleh Berita SLEMAN dari berbagai sumber, antara lain:

  • Waktu Sholat Witir

Hadits Rasulullah mengatakan waktu sholat Witir terbentang sejak setelah sholat Isya’ hingga terbitnya fajar.

Sehingga sholat Witir merupakan Qiyamullail. Kapan Rasulullah mengerjakan sholat Witir? Imam Ahmad meriwayatkannya:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُوتِرُ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَأَوْسَطَهُ وَآخِرَهُ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan sholat witir pada awal malam. Kadang-kadang di pertengahan malam. Kadang-kadang pula di akhir malam.” (HR. Ahmad; shahih)

Baca Juga: Bacaan Doa Iftitah: Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Namun yang paling sering, Rasulullah mengerjakan shalat witir pada akhir malam.

  • Bilangan atau Jumlah Rakaat

Sesiau dengan namanya, Witir merupakan sholat sunnah dengan jumlah rakaatnya hanjil, minimal satu rakaat, boleh tiga rakaat, atau lima rakaat.

Sa’ad bin Abi Waqash radhiyallahu ‘anhu merupakan contoh sahabat Nabi yang mengerjakan sholat witir satu rakaat setelah sholat isya’ di Masjid Nabawi. Ia pernah ditanya, “Engkau hanya berwitir satu rakaat saja dan tidak menambahnya?”

Sa’ad menjawab, “Iya, karena aku pernah mendengar Rasulullah bersabda:

الَّذِى لاَ يَنَامُ حَتَّى يُوتِرَ حَازِمٌ

“Orang yang tidak tidur dulu sebelum berwitir adalah orang yang suka berhati-hati.” (HR. Ahmad; hasan)

  • Tata Cara

Mengerjakan sholat Witir dapat dikerjakan dua rakaat-dua rakaat kemudian diakhiri dengan satu rakaat, dengan masing-masing satu tasyahud dan satu kali salam. Sebagaimana hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِسَبْعٍ أَوْ بِخَمْسٍ لَا يَفْصِلُ بَيْنَهُنَّ بِتَسْلِيمٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwitir tujuh atau lima rakaat secara bersambung dan tidak dipisahkan dengan salam.” (HR. An Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad).

Baca Juga: Bacaan Doa Cepat Dapat Jodoh: Lengkap Arab, Latin, dan Arti dalam Indonesia

Juga hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى مِنَ اللَّيْلِ ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُوتِرُ مِنْ ذَلِكَ بِخَمْسٍ لاَ يَجْلِسُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ فِى آخِرِهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan sholat malam 13 rakaat, termasuk di dalamnya sholat witir lima rakaat. Beliau tidak duduk tasyahud kecuali pada rakaat yang terakhir.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Surat yang Dibaca

 “Di dalam Al Quran itu tidak ada yang dapat diabaikan. Oleh sebab itu, dalam sholat witir engkau boleh membaca ayat Al Quran yang engkau sukai,” sebagaimana kata Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu tentang setelah membaca surat Al Fatihah, boleh membaca ayat mana pun dari Al Qur’an.

Tetapi jika sholat witirnya tiga rakaat, sunnah membaca surat Al A’la pada rakaat pertama dan Surat Al Kafirun pada rakaat kedua.

Baca Juga: Doa Sebelum Tidur dan Bangun Tidur: Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Sedangkan pada rakaat ketiga membaca Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq dan Surat An Nas.

Niat sholat Witir bagi semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafalkan niat bukanlah suatu syarat.

Artinya, tidak harus melafalkan niat. Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

  • Lafadz niat sholat witir satu rakaat sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatal witri rok’atan lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah Ta’ala.”

  • Lafadz niat sholat witir dua rakaat sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatal witri rok’ataini lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

  • Lafadz niat sholat witir tiga rakaat sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatal witri tslatsa roka’aatin lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir tiga rakaat karena Allah Ta’ala.”

Sedangkan untuk doa sholat Witir sebagai berikut:

  • Setelah Witir disunnahkan membaca tiga kali:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

(Subhaanal malikil quddus)

Artinya: “Maha Suci Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan.”

Dzikir tersebut sebagaimana hadits shahih riwayat Abu Daud dan An Nasa’i.

  • Lalu membaca doa sholat Witir

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

"Allohumma inni a’udzu bi ridhooka min sakhotik wa bi mu’aafaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsik"

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaanMu dari kemarahanMu, dan dengan keselamatanMu dari hukumanMu dan aku berlindung kepadaMu dari siksaMu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepadaMu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diriMu sendiri."

Doa sholat witir ini berdasarkan hadits shahih riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasa’i dan Ibnu Majah.

Itulah tata cara sholat Witir lengkap dengan doa dalam bahasa Arab, Latin, serta terjemahan bahasa Indonesia dan niat sholat Witir. Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah