Beberapa Efek Negatif Savior Complex, Sindrom 'Si Paling Bisa Diandalkan'

- 29 Juli 2022, 13:35 WIB
Ilustrasi savior complex.
Ilustrasi savior complex. /Pexels/SHVETS production/



BERITA SLEMAN - Sifat suka menolong atau menawarkan bantuan tanpa diminta disebut dengan savior complex. 

Orang-orang ini cenderung ingin membantu memecahkan masalah yang muncul di lingkungannya. 

Sikap ini memang patut diacungi jempol karena mereka siap sedia membantu orang-orang yang kesulitan.

Sayangnya, pengidap savior complex cenderung menganggap hanya dirinya lah yang bisa membantu masalah yang timbul di sekitarnya.

Mereka juga menganggap hanya dirinya yang bisa diandalkan untuk memecahkan masalah yang ada. 

Baca Juga: 'SNSD' Siap Menyapa SONE, Nantikan Comeback-nya pada 8 Agustus Ini

Kemudian, apakah ada efek negatif yang dirasakan jika seseorang mengidap savior complex?

Dilansir Berita Sleman dari Pikiran-rakyat.com dengan judul "Kenali Dampak Negatif Savior Complex, Sifat Suka Menolong yang Berlebihan". 

Berikut ini beberapa efek negatif yang bisa dirasakan jika seseorang mengidap savior complex:

1. Burn Out

Pemilik savior complex harus ingat bahwa jika dirinya terus menerus membantu menyelesaikan masalah orang lain, maka akan membuat energinya terkuras habis.

Tak hanya energi, pikiran pun juga dapat lelah jika terus berupaya membantu permasalahan orang lain.

Baca Juga: Kenali Beberapa Gejala Kanker Serviks Stadium Awal Berikut Ini!

2. Hubungan Terganggu

Orang lain yang berniat dibantu oleh seseorang pemilik savior complex mungkin akan merasa kesal dan frustasi. Hal ini tentu akan mempengaruhi hubungan savior complex dengan orang tersebut.

3. Muncul Perasaan Gagal

Seseorang pemilik savior complex harus menyadari bahwa tidak semua permasalahan orang lain terlebih orang yang mereka cintai akan dapat mereka selesaikan.

Kemungkinan gagal dalam menyelesaikan masalah orang lain tersebut bisa saja terjadi. Jika kegagalan tersebut terjadi, maka akan membuat seorang savior complex selalu merasa bersalah dan gagal.

Ia akan mengkritik dirinya sendiri lantaran tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut.

Baca Juga: Pekan Kedua BRI Liga 1, PSS Sleman akan Berhadapan dengan Rans Nusantara FC

4. Murung

Perasaan yang gagal tersebut dapat membuat perasaan seseorang dengan savior complex bergejolak.

Ia akan diselimuti oleh depresi, kebencian atau kemarahan terhadap orang-orang yang tidak menginginkan bantuan mereka, frustasi dengan diri sendiri hingga kehilangan kendali.
Lantas, bagaimana cara mengatasi situasi atau dampak negatif yang timbul akibat sifat savior complex tersebut?
Dikutip dari healthline.com, seseorang dengan savior complex dapat mengatasi hal tersebut dengan cara lebih aktif untuk mendengarkan permasalahan orang lain ketimbang membantu mereka.

Baca Juga: Takut Dihakimi Massa, Pelaku Pembunuhan Menyerahkan Diri Setelah Habisi Nyawa Istri
Pasalnya, terkadang orang lain hanya butuh tempat bercerita dan didengarkan saja, daripada dibantu dengan berbagai tindakan.

Seseorang pemilik savior complex boleh saja membantu orang lain yang mengalami kesusahaan tersebut, namun ketika orang itu memang membutuhkan bantuan dan menanyakannya pada seseorang dengan savior complex.

Berikan afirmasi seperti "beri tahu aku jika kamu butuh bantuan” atau "aku di sini jika kamu membutuhkanku" akan lebih baik ketimbang tiba-tiba memberikan bantuan pada orang tersebut.


Selain itu, seseorang dengan savior complex harus lebih fokus kepada dirinya sendiri. Entah itu soal permasalahannya atau soal perasaan emosional yang sedang mereka rasakan.

Seseorang dengan savior complex harus menciptakan perubahan dalam hidupnya sendiri agar menjadi lebih positif.***(Egista Hidayah/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Nidaul Fauziah

Sumber: pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah