Kartini versi Hanung Bramantyo Lebih Modern, Berikut 3 Fakta Unik Film Kartini

- 21 April 2021, 11:28 WIB
Untuk merayakan Hari Kartini, film
Untuk merayakan Hari Kartini, film /beritadiy/Irsa Ardia

1. Perempuan dipingit sejak menstruasi pertama

Pingit adalah salah satu tradisi dalam proses pernikahan adat Jawa. Di mana calon pengantin perempuan dilarang ke luar rumah atau bertemu dengan calon pengantin laki-laki selama waktu yang telah disepakati. Biasanya, sampai pernikahan tiba, keduanya tak boleh bertemu. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 21 April 2021: Aquarius, Pisces, Scorpio Cobalah Kreatif dalam Berpacaran

Kartini mengalami pingitan di usia yang sangat muda, yakni 12 tahun. Pada 12 November 1903, Kartini menikah dengan Bupati Rembang kala itu, Raden Adipati Joyodiningrat.

Seumur hidup menolak poligami, akhirnya Kartini pun menyerah. Dia jadi istri keempat Joyodiningrat.

Dalam adat Jawa saat itu, perempuan Jawa rela dipoligami demi mendapatkan masa depan yang lebih baik. Perempuan Jawa juga tak boleh tertawa lebar dan berpendidikan tinggi.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire 21 April 2021, Segera Klaim dan Dapatkan Item Gratis!

2. Kartini versi Hanung Bramantyo lebih modern

Hanung Bramantyo beda pendapat dengan sastrawan Pramoedya Ananta Toer soal bagaimana ciri dan penampilan dari Kartini.

Dalam bukunya "Panggil Aku Kartini Saja", Pram mengidentifikasi Kartini hampir sebagai perempuan Jawa yang berciri-ciri bentuk wajah yang bundar, warna
kulit yang tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap, dan hidung yang
tidak terlalu mancung.

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah