Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden FIFA Bahas 5 Poin Penting Sepak Bola Indonesia

19 Oktober 2022, 09:49 WIB
residen Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Induk Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA) Gianni Infantino saat bertemu di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/10/2022). /Antara Foto/ Hafidz Mubarak A /Hafidz Mubarak A/Antara Foto

Berita Sleman – Presiden federasi sepak bola dunia (FIFA) Gianni Infantino menerima sambutan dari Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka (18/10/2022).

Kunjungan Gianni Infantino adalah bagian tindak lanjut atas surat yang dikirimkan Presiden Joko Widodo terhadap dirinya.

Dalam surat yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo tertulis jika FIFA tidak akan menjatuhkan hukuman kepada Indonesia atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan banyak nyawa.

Terlebih Indonesia sudah membentuk tim khusus untuk memperbaiki wajah sepak bola tanah air. Harapannya sepak bola tanah air akan menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Seperti halnya artikel yang dilansir dari pikiran-rakyat.com dengan judul “Jokowi Sambut Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Merdeka, Tindak Lanjut Transformasi Sepak Bola Nasional” menjelaskan pertemuan dua orang penting tersebut.

Sebelum bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Gianni Infantino disambut terlebih dahulu oleh enteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Menteri BUMN menyambut Infantino di tangga Istana Merdeka.

Di ruang Jepara, Istana Merdeka petinggi otoritas sepak bola dunia itu bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Dalam pertemuan itu, FIFA membahas lima poin yang ada dalam surat yang dikirimkan oleh Presiden Jokowi. Berikut isi dari kelima poin yang ada dalam surat tersebut.

Pertama, tentang standar keamanan stadion. FIFA meminta Indonesia meninjau dan meningkatkan fasilitas keamanan di semua stadion bertaraf nasional dan internasional secara komprehensif, terutama terkait dengan arus hilir mudik penonton dan pemisahan antara aparat keamanan dengan penonton.

Kedua, FIFA meminta Indonesia untuk memperbaiki protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan kepolisian dengan standar internasional sesuai FIFA, dengan cara melalukan program pelatihan secara khusus sesuai dengan acara olahraga dalam berbagai format.

Ketiga, FIFA meminta PSSI untuk menyosialisasikan lebih intensif terhadap klub, termasuk melibatkan suporter dalam diskusi dalam mereformasi sepak bola Indonesia untuk mencegah risiko kekerasan lebih tinggi.

Keempat, terkait penjadwalan pertandingan harus mempertimbangkan sejumlah aspek, termasuk waktu kick-off maksimal pukul 5 sore untuk mengakomodasi ketersediaan transportasi publik.

Kelima, FIFA mendorong Indonesia untuk melakukan perbandingan dan meminta nasihat dari lembaga dan pakar lain di bidang keselamatan dan keamanan stadion untuk melakukan reformasi sepak bola di Indonesia.**

Editor: M Nur Faizi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler