Proses Hukum Tetap Berlanjut, Manajer yang Ajak Staycation Karyawati kini di Pecat

- 12 Mei 2023, 21:14 WIB
Pengakuan Karyawati Pabrik Cikarang yang Diajak Jalan Bareng Bos Untuk Perpanjang Kontrak | NET
Pengakuan Karyawati Pabrik Cikarang yang Diajak Jalan Bareng Bos Untuk Perpanjang Kontrak | NET /

Berita Sleman - Belakangan ini heboh dengan berita yang viral dari salah satu karyawati di Bekasi. Dikutip dari Pikiran-rakyat.com bahwa informasi tersebut bermula ketika karyawati akan habis kontrak masa kerjanya.

Sang manajer perusahaan tersebut bersedia memperpanjang kontrak kryawati tersebut namun dengan salah satu syarat Dia mau diajak staycation.

Terduga pelaku pelecehan seksual kepada seorang karyawati di Kabupaten Bekasi, B, dipecat dari tempat kerjanya. Kendati demikian, kasus hukum yang ditangani Kepolisian Resor Metro Bekasi dipastikan tetap berlanjut.

Hal tersebut terungkap setelah Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menginspeksi PT Kao Indonesia terkait kasus syarat staycation untuk karyawati demi perpanjangan kontrak, Kamis, 11 Mei 2023. Afriansyah menegaskan, kekerasan terhadap tenaga kerja tidak bisa dibiarkan.

“Tadi sudah diceritakan bahwa PT KAO sudah meminta PT Ikeda memberhentikan sementara manajer yang bermasalah sambil hukum berjalan. Saya juga sudah menelpon Kapolres langsung untuk memberikan atau menindaklanjuti temuan atau laporan dari korban. Pak Kapolres berjanji akan menindaklanjuti dengan memanggil semua pihak, saksi, korban dan lain-lain termasuk yang dilaporkan tentunya,” kata Afriansyah yang melakukan sidak dengan didampingi Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno.

Sebelumnya, korban yang merupakan karyawati berinisial AD (24) merupakan karyawan alih daya PT Ikeda yang bekerja di PT Kao Indonesia. Di sisi lain, terduga pelaku, B, merupakan manajer PT Ikeda.

Baca Juga: Membangun Literasi Melestarikan Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal

Afriansyah turut memuji langkah perusahaan memecat B. Namun, dia menyayangkan lemahnya mekanisme pengawasan sehingga dugaan pelecehan itu terjadi.

Afriansyah pun meminta perusahaan untuk memberi dukungan moril kepada AD selaku korban. Hal itu disampaikan karena sejak kasus ini terungkap, tidak ada bentuk perhatian dari perusahaan terhadap korban.

Kendati korban berasal dari perusahaan penyalur kerja, namun tenaga korban digunakan di perusahaan yang memproduksi produk kecantikan ini.

“Walaupun PT Kao yang mempekerjakan orang, biarpun melalui outsourcing, biar berimbang ceritanya, saya minta manajemen atau manajer HRD untuk memanggil AD untuk mendapatkan keterangan yang benar. Memang harus kontrol juga untuk mencegah ada kesalahan,” ucap dia.

Baca Juga: Jadwal Pendaftaran dan Cara Dapat BPUM Rp1,2 Juta Wilayah Bekasi: Berikut Syarat dan Berkas Pengajuan

Sebelum sidak, Afriansyah lebih dulu menemui korban AD di Posko Pengaduan Tindak Kekerasan dan Pelecehan terhadap Pekerja Perempuan di Kantor Hukum Nyumarno, Cikarang Pusat. Setelah mendengar langsung kesaksian korban, Afriansyah menegaskan kasus yang menimpa AD harus menjadi pelajaran bagi perusahaan lain agar tidak terulang kembali.

Sementara itu, perwakilan PT Kao Indonesia, Nurbaeti mengatakan, pihaknya mengikuti arahan Wamanaker untuk bersikap tegas pada pelaku pelecehan. Pihaknya pun bakal turut memberi perhatian kepada AD selaku korban.

“Sesuai dengan arahan Pak Wamenaker, memang sebenarnya dari awal kami mengikuti perkembangan kasus ini. Kemudian kami minta siapapun terduga untuk dinonaktifkan sesuai arahan pak Wamen. AD merupakan karyawan outsourcing yang direkrut PT Ikeda dan ditempatkan di PT Kao di Cikarang. Kami sudah memberikan instruksi kepada Ikeda untuk menyelesaikan persoalan ini,” ucap dia.

Editor: Nidaul Fauziah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x