Penyebab Gagal Ginjal Akut Misterius Terungkap, Menkes: Darahnya Atau Urinenya Mengandung Zat Kimia

24 Oktober 2022, 20:25 WIB
Menkes ungkap penyebab gagal ginjal akut misterius pada anak-anak /pexels/ Chokniti Khongchum/

BERITA SLEMAN - Penyebab dari penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak-anak di Indonesia akhirnya terungkap. 

Hal ini disampaikan langsng oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin setelah melakukan tes pada pasien gagal ginjal akut. 

Diketahui, berdasarkan data dari Kemenkes, pasien gagal ginjal akut mencapai 245 kasus dengan tingkat kematian 57,6 persen.

Baca Juga: Buntut Kasus Gagal Ginjal, BPOM Larang Penggunaan EG dan DEG Sebagai Bahan Baku Obat

Adapun tes patologi juga telah dilakukan oleh Kemenkes sejak Agustus 2022 untuk mengtetahui penyebab dari penyakit gagal ginjal akut yang akhir-akhir ini terus meningkat.

 

Dilansir dari portal Pikiran Rakyat dengan judul,"Dugaan Penyebab Gagal Ginjal Akut Diungkap, Menkes: Positif 70 Persen" Menkes menyampaikan tes patologi dilakukan karena pada Bulan September penyakit gagal ginjal akut diduga karena adanya virus atau bakteri.  

"Jadi, kami lakukan analisis lab patologi karena dugaan kami penyebabnya pada September adalah virus, bakteri, atau parasit," kata Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Waspada Gagal Ginjal Akut, Berikut 6 Anjuran BPOM Terkait Penggunaan Obat Secara Aman

Namun, dari penelitian tersebut, kemungkinan virus, bakteri, atau parasit menjadi penyebab gagal ginjal akut sangat kecil.

"Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada semua anak yang mengalami gangguan ginjal akut, menunjukkan bahwa pasien yang terinfeksi bakteri Leptospira nol persen. Kami menduga karena Covid-19, kami sudah cek semua anak yang kena, kurang dari satupersen yang terkena Covid-19," ujar Budi Gunadi Sadikin.

Setelah uji patologi tersebut, Kemenkes melakukan tes lagi kepada 10 anak dan ditemukan kemungkinan penyebabnya yang didapat dari tujuh anak yang dites.

"Kami tes 10 anak, tujuh orang ternyata darahnya atau urinenya mengandung zat kimia ini. Jadi positif memang 70 persen yang kena gangguan itu disebabkan oleh adanya zat kimia di tubuhnya," ucap Budi Gunadi Sadikin dikutip dari Antara.***( Christina Kasih Nugrahaeni/Pikiran Rakyat)

Editor: Nidaul Fauziah

Sumber: Pikiran Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler