Mengenang Kelahiran Penyair Chairil Anwar, 26 Juli Ditetapkan sebagai Hari Puisi Nasional

- 26 Juli 2022, 11:15 WIB
Puisi Chairil Anwar, Penyair Dengan Julukan Si Binatang Jalang Pelopor Angkatan 45
Puisi Chairil Anwar, Penyair Dengan Julukan Si Binatang Jalang Pelopor Angkatan 45 /Tangkapan layar Instagram/ @chairilisme/

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental, Cek Beberapa Cirinya di Bawah Ini!

Ditambah lagi ia hidup dengan latar perang dunia ke-2, dan di saat Indonesia sedang menuju fase kemerdekaan.

Namun Chairil yang juga keponakan dari Eks. Perdana Menteri pertama Indonesia, Sutan Syahrir itu selalu penuh semangat menghidupkan puisi di Indonesia.

Dari penanya, masyarakat Indonesia mengenal puisi-puisi dengan bahasa yang lugas, berani, dan kapasitas bahasa Indonesia menjadi lebih berbobot seperti pada puisi Chairil Anwar di bawah ini, yang bertitimangsa 27 April 1943.

Rumahku

Rumahku dari unggun – timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah kemana
Rumahku dari unggun – timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu.

Baca Juga: Jangan Takut Berjemur! 4 Efek Negatif Ini Akan Kamu Rasakan Jika Jarang Terkena Sinar Matahari Pagi

Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu.

H.B Jassin, kawan karib sekaligus kritikus abadinya Chairil, telah membuka jalan bagi puisi yang ditulis Chairil Anwar agar bisa dikenal sedemikian rupa sampai saat ini.

Pada buku Chairil Anwar 'Pelopor Angkatan 45', karangan H.B Jassin, Jassin dengan tegas dan serius mengatakan jika Chairil adalah pelopor bagi perkembangan perpuisian Indonesia modern.

Halaman:

Editor: Nidaul Fauziah

Sumber: PUSTAKA.CO.ID


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah