Memperingati Hari Puisi Nasional, Menengok Sosok Chairil Anwar: Si Binatang Jalang yang Gemar Mencuri Buku

- 28 April 2021, 19:00 WIB
Sejumlah siswa membaca puisi saat memperingati Hari Puisi Sedunia di SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (24/3/2021). Membaca puisi secara serentak yang berjudul "Puisi Cinta Untuk Presiden Jokowi" tersebut sebagai wujud rasa terima kasih siswa atas keberhasilan pemerintah melawan COVID-19 dan kesuksesan vaksinasi secara massal di Indonesia. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/wsj.
Sejumlah siswa membaca puisi saat memperingati Hari Puisi Sedunia di SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (24/3/2021). Membaca puisi secara serentak yang berjudul "Puisi Cinta Untuk Presiden Jokowi" tersebut sebagai wujud rasa terima kasih siswa atas keberhasilan pemerintah melawan COVID-19 dan kesuksesan vaksinasi secara massal di Indonesia. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/wsj. /Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO

Namun, di Ibu Kota inilah wawasan Charil makin bertambah luas karena asupan buku yang ia baca dan pengalaman urban yang ia alami.

Baca Juga: Hati-hati, Berikut Sanksi untuk Perusahaan yang Telat Bayar THR Karyawan

Chairil bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya membaca dengan mencuri buku. Salah satu kenakalannya yang termasyur adalah aksinya bersama Asrul Sani.

Suatu hari Chairil pernah mengajak Asrul mencuri buku filsafat di toko buku terbesar bernama Van Dorp. Van Dorp dulu dikenal sebagai toko buku yang menjual buku-buku bagus. Sekarang toko buku itu menjadi kantor dealer Toyota Astra.

Dalam aksi tersebut, mereka salah ambil buku berjudul "Also Sprach Zarathustra" karangan filsuf Friedrich Nietzsche.

Baca Juga: Inspirasi Menu Berbuka Puasa: Oseng Tempe Cabai Hijau, Menu Sahur dan Berbuka Puasa yang Lezat

Menanggapi pencurian tersebut, Chairil punya dalihnya sendiri:

"Tak apa-apa mencuri kalau di toko milik orang Belanda. Bangsa mereka juga merampok kekayaan negeri kita,” katanya.

Maka, jika kawan-kawannya membutuhkan buku, mereka mengandalkan Chairil untuk mengambil buku sonder bayar.

Namun keberuntungannya tak begitu bagus di hadapan Kenpetai (polisi Jepang). Dalam buku "Sudjojono dan Aku" (2006), Mia bustam, istri maestro lukis Sudjojono menceritakan kalau Chairil berulang kali ditangkap lantaran mencuri macam-macam barang: dari cat hingga seprai.

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah